Konflik Trawl, KRI Kurau 856 Disiagakan ke Pelabuhan Pulau Baii

Diposting: 11 Mar 2018
Bengkuluinteraktif.com – Untuk menjaga stabilitas keamanaan perairan Bengkulu, KRI Kurau 856 merapat ke Pelabuhan Pulau Baii Bengkulu. Hal ini dilakukan pasca terjadinya konflik nelayan tradisional dan nelayan trawl beberapa hari yang lalu.
Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Budi Widjanarko mengungkapkan pihaknya telah melaksanakan beberapa tahapan untuk mencegah terjadinya konflik terjadi antara nelayan tradisional dengan nelayan trawl. Dia berharap konflik ini tidak membesar.
“Oleh karena itu tegas saja bahwa nelayan kapal trawl ini dilarang dan semua kegiatan terkait pergantian alat tangkap sudah dilakukan oleh pihak pemerintah provinsi,” jelasnya, dalam acara bertajuk Coffee Morning di atas KRI 856, Senin (12/03/2018).
Dia juga berharap agar media massa yang ada di daerah ini ikut meredam terjadinya konflik antar nelayan dengan cara tidak ikut membesarkan berita yang terjadi.
“Pihak media dan rektor juga kami harapkan dapat ikut meredam terjadinya konflik, oleh karena itu mari kita bersama-sama untuk menjaga stabilitas keamanan di perairan Bengkulu ini,” paparnya.
Senada, Komandan Lanal Bengkulu Agus Izudin meminta gar seluruh pihak menjaga stabilitas provinsi ini. Dia mengaku pihaknya juga telah membaca dan mengatisipasi terjadinya konflik.
“Pimpinan telah membaca situasi bahwa keamanan di perairan Bengkulu ini memang perlu ditindaklanjuti dan diperkuat dengan kapal perang,” ujarnya.
Untuk diketahui, Coffee Morning ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Diantaranya Penjabat Walikota Budiman Ismaun, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kalangan akademisi Provinsi Bengkulu, insan pers, dan lainnya.
Sekedar informasi, KRI Kurau 856 dibuat pada 1990. Kapal produksi dalam negeri ini akan dioperasiokan disekitar kolam Pelindo saja.
Diluncurkan oleh PT Caputra Mitra Sejati (CMS) pada 7 Maret 2017, kapal patroli ini memasuki tahap instalasi beragam perangkat dan sea trial. Pada bagian haluan kapal ini terpasang kanon MARLIN WS (Modular Advanced Remotely controlled Lightweight Naval Weapon Station) Oto Melara kaliber 30 mm.
Sebagai kapal patroli, KRI Kurau 856 memang tak diproyeksikan menggotong rudal anti kapal, senjata maksimum kapal patroli adalah kanon 30 mm atau 40 mm. Dengan mesin utama 3 x 1800 Hp dan putaran mesin 2300 rpm, kecepatan maksimum kapal ini mencapai 24 knots.
KRI Kurau 856 memiliki kecepatan jelajah sampai 18 knots dengan daya jangkau 1632 nautical mile (setara 3.022 km). Berbobot lebih dari 200 ton, kapal ini mampu memuat kapasitas bahan bakar hingga 70.000 liter. Nama Kurau sendiri diambil dari nama ikan berukuran sedang yang hidup berkoloni di perairan yang jernih dan mempunyai kemampuan berenang di laut bergelombang cukup tinggi. (Adv/Riki)
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Polres Seluma Ungkap Kasus Narkoba dan Amankan Ratusan Miras dalam Operasi Nala Pekat 2024
23 Dec 2024
-
Gandeng KJPP, Penyidik Hitung Kerugian Kasus Korupsi Lahan Pemda Seluma
11 Dec 2024
-
Kejari Seluma Ajak Perangkat Daerah Tuntaskan Aset dan Lawan Korupsi di Hakordia 2024
09 Dec 2024
-
Bahas Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2024, Plt Gubernur Terima Audiensi Tim Kejati Bengkulu
03 Dec 2024
-
Mobilisasi Ketua RT dan RW, Helmi Hasan Kembali Dilapor ke Bawaslu
18 Nov 2024