FK LSM dan NCW: DLH Jangan Diskriminatif Terhadap PMKS CPO

Gambar

Diposting: 17 Aug 2022

Kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Surya Andalan Primatama (SAP). Foto/Dok



Interaktif News - Baru baru ini publik dihebohkan dengan viralnya pemberitaan di media sosial yang memberitakan terkait sikap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko yang mempermasalahkan persoalan pengelolaan limbah pabrik minyak kelapa sawit (PKMS) PT Surya Andalan Primatama (SAP) yang berlokasi di Talang Medan, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko.



Menyikapi persoalan tersebut, Ketua Forum Komunikasi LSM dan Pers Provinsi Bengkulu Agus Suparmin mengatakan, agar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko jangan justru mencari-cari kesalahan terhadap investor yang ada di Kabupaten Mukomuko dan jangan seolah-olah diskriminatif. 



"Jika mau dilakukan penegakan aturan hukum terkait dengan pengolahan limbah, kita juga minta semua Pabrik PMKS CPO dong dibuka ke publik, ini kok hanya PT. SAP saja Pertanyaannya, apakah sudah yakin betul bahwa pengelolaan limbah pabrik di PMKS lain di daerah ini sudah benar-benar sesuai prosedur. Atau jangan jangan ada sesuatu, udang dibalik batu? Kita juga minta pihak manajemen PT. SAP untuk jujur dan terbuka terkait persoalan ini. Kita akan back up pihak manajemen perusahaan PT. SAP jika memang ada sesuatu tekanan dari Dinas Lingkungan Hidup, " ujar Agus, Rabu (17/8/2022). 



'Kita sangat menyayangkan hal ini, mustinya pihak dinas dan Pemkab Mukomuko berfikir bagaimana cara menarik investor agar berinvestasi di daerah ini, bukan justru menebarkan propaganda mengusik investor yang sudah ada. Marilah berfikir buat kemajuan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat, misalnya menarik investor untuk mendirikan Pabrik CPO dan pabrik pengolahan CPO menjadi minyak goreng siap saji sehingga bahan baku CPO ini tidak dibawa keluar" sampai pria yang akrab di sapa Agus Kisud kepada media ini. 



Pada kesempatan yang sama, Ketua LSM National Coruption Watch (NCW) Zlatan Asikin menyampaikan hal yang sama yakni, "cobalah dinas itu berusaha bagaimana menarik investor, bukan mencari-cari kesalahan investor yang sudah ada. Sampai sekarang kita juga belum melihat prestasi dan gebrakan Dinas Lingkungan Hidup apa aja. Belum ada. Jika mau benar benar bersih, dari awal mestinya Dinas Lingkungan Hidup ini berani mengeksposes ke publik sampel limbah perusahaan CPO yang tidak tercemar. Coba sekarang publikasikan dengan melibatkan kelompok masyarakat dari awal pengambilan sampel limbahnya hingga pengujian di laboratorium," tegas Zlatan. 



"Sekarang publik yang menantang Dinas Lingkungan Hidup Mukomuko, jika mau benar benar bersih. Persoalan sekarang ialah harga TBS turun, mungkin salah satu solusinya ialah menambah pendirian Pabrik CPO dan mendirikan pabrik kemasan minyak goreng sehingga bahan baku tidak dibawa keluar daerah. Dengan strategi begini kemungkinan besar harga sawit akan bersaing dengan baik dan akan ada pendapatan bagi daerah," pungkas Zlatan. 



Editor: Alfridho Ade Permana