Hadir di Bengkulu, Ketua KEIN akan Bahas Revolusi 4.0

Hadir di Bengkulu, Ketua KEIN akan Bahas Revolusi 4.0

Diposting pada April 3, 2019 oleh Penulis Tidak Diketahui

InteraktifNews – Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir akan hadir di Bengkulu pada 9 April 2019 nanti.

Rencananya, Soetrisno akan mengisi seminar nasional ekonomi umat dengan tema “Kewirausahaan Generasi Millenial dalam Menyongsong Era Revolusi 4.0” di Graha Asiah Jalan Kapaten Pangeran Tandean Kelurahan Jembatan Kecil Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.

Ketua Panitia Dr Qolbi Khoiri mengatakan, dalam kegiatan itu selain Soetrisno Bachir juga menghadirkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Pengusaha Elfi Hamidi Marah Sudin yang juga Ketua MEK PW Muhammadiyah Bengkulu.

Qolbi menambahkan, kegiatan itu akan dihadiri sekitar 1500 peserta dari berbagai kalangan yang diutamakan dari generasi milenial. Selain mengisi seminar, Soetrisno juga dijadwalkan mengisi dialog interaktif bersama pimpinan media dan wartawan yang difasilitasi oleh SMSI Bengkulu di Hotel Santika.

Sekedar diketahui, sosok Soetrisno Bachir adalah seorang pengusaha. Dia dipercaya Presiden RI Joko Widodo menjadi Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) sejak dilantik pada Rabu 20 Januari 2016. Pembentukan KEIN sendiri sesuai dengan peraturan presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2016. Berdasarkan Perpres tersebut, KEIN memiliki 17 anggota berisi orang-orang yang berlatar belakang ekonomi serta pengusaha.

“Karena kita akan menuju negara industri jadi hilirisasi, manufacture my country itu harus didorong supaya kita tidak menjadi negara yang impor saja, tapi memproduksi,” kata pengusaha Soetrisno Bachir belum lama ini.

Pembentukan Komite Ekonomi dan Industri (KEIN) diklaim bertujuan untuk mendorong masuknya pengusaha yang berada di luar negeri agar mau berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, banyak pengusaha yang masih ragu untuk berinvestasi di Indonesia.

Pengusaha Soetrisno Bachir mengungkapkan, Presiden Joko Widodo membentuk KEIN untuk menjadikan Indonesia sebagai industri berbasis hilirisasi dan menekankan Indonesia akan berubah menjadi negara yang kuat dalam bidang industri manufaktur, seperti halnya negara Jepang, Korea hingga China.

“Itu pengusaha yang banyak berusaha di luar negeri, bagaimana akan membawa kelompok grupnya, sebagai WNI akan memindahkan atau investasi besar-besaran di Indonesia. Termasuk tugas KEIN itu bagaimana meyakinkan, pemerintah berjarak dengan investor nah kita akan lebih mudah berkomunikasi,” kata Soetrisno di Istana Negara, Jakarta.

Menurut Soetrisno, nantinya fokus KEIN dalam berkomunikasi dengan investor transportasi logistik, agar mampu membangun industri galangan kapal. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara kepulauan.

“Mungkin sektor transportasi logistik. Ini kan kita negara kepulauan. Di Indonesia memerlukan industri galangan kapal yang besar maupun kecil, yang ini bisa menjadi memperlancar ekonomi Indonesia ini karena dari pulau ke pulau itu kan enggak mungkin,” jelasnya. [Rilis]

Editor : Riki Susanto