Wapres Gibran Turun Tangan, BBM di Bengkulu Berangsur Normal

calender Icon Diposting: 29 May 2025
Wapres Gibran Turun Tangan, BBM di Bengkulu Berangsur Normal
Wapres Gibran Turun Tangan, BBM di Bengkulu Berangsur Normal
BBM di Bengkulu mulai normal. Terpantau di beberapa SPBU di Kota Bengkulu antrean sudah tidak terlalu panjang dan persedian mulai normal.

“Alhamdulilah tadi sudah tidak terlalu panjang antrean, ini baru isi 50 ribu tapi kalau mobil maksimal isi 250 ribu” ujar beberapa pengantre BBM di SPBU Tanah Patah, Kota Bengkulu, Rabu, (28/05/25)

Sebelumnya Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung beberapa SPBU di Kota Bengkulu yang terdampak kelangkaan, Selasa malam, (27/05/2025). Kunjungan itu dalam rangkaian kunjungan kerja di Bengkulu.

Diantara SPBU yang dikunjungi Wapres Gibran adalah SPBU Tanah Patah dan SPBU Pagar Dewa.

Wapres sempat berdialog langsung dengan masyarakat yang mengantre. Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena harus antre BBM hingga berjam-jam.

“Sudah berapa jam ngantre pak” tanya Wapres Gibran ke warga. “Sudah 2 jam pak” jawab warga.

Wapres juga sempat berbicara langsung dengan Manajer SPBU Betungan, guna mendapatkan informasi langsung mengenai pasokan dan distribusi BBM di lokasi tersebut. Ia pun meminta pihak SPBU untuk buka 24 jam.

“Sudah saya suruh ya (buka 24 jam) sudah ya. Tunggu dulu ya bang sampai selesai, akan dilayani sampai selesai” kata Gibran menjawab kekhawatiran warga tidak kebagian BBM.

Wapres menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terhenti, sembari pemerintah bekerja untuk menormalkan pasokan secara menyeluruh.

Menurut Wapres, Pelindo, Pertamina, Pemerintah Daerah Bengkulu, beserta kementerian terkait lainnya, saat ini tengah mempercepat berbagai langkah pemulihan, termasuk upaya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai yang mengalami pendangkalan.

Hal ini diharapkan dapat menormalkan kembali distribusi logistik, termasuk BBM. Sementara jalur distribusi darat juga akan terus dioptimalkan sebagai langkah komplementer untuk memastikan kelancaran pasokan ke seluruh wilayah terdampak.

Bagikan artikel ini: