Lestarikan Hutan dengan Budidaya Kayu Olahan

Diposting: 17 Jan 2019
Bengkulu,BI - Salah satu upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) dalam menjaga kelestarian dan kesejahteraan masyarakat yang hidup di kawasan hutan, dilakukan proyek budidaya kayu olahan.
Dimotori lembaga International Tropical Timber Organization (ITTO) atau Organisasi Kayu Tropis Internasional, proyek kayu olahan tersebut telah berjalan sejak tahun 2014 silam dan dilakukan penanaman pada tahun 2015.
Menurut Koordinator Proyek ITTO KLHK RI, Dwi Arianto, saat ini ada dua kabupaten yang telah menjalani proyek kayu olahan tersebut, yaitu Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara.
“Kegiatan ini diawali dari mengindentifikasi jenis produk dari keinginan masyarakat dan kemudian kita latih untuk mengembangkannya.
Sejauh ini sudah ada proyek ITTO yang dilakukan di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara,” kata Dwi Arianto, saat menghadiri kegiatan Evaluasi Proyek ITTO, di Bengkulu, Kamis (17/01/2019).
Ada dua jenis Kayu olahan yang dikembangkan tersebut, yaitu Kayu Bawang dan Kayu Durian Bentara (Bengkulu Utara).
Saat ini ada total 10 hektar lahan yang ada di wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara yang mengembangkan Kayu Durian dan Kayu Bawang tersebut.
“Potensinya sangat baik, dari segi ekonomi maupun dari segi pengolahannya, seperti Durian Bentara dan Kayu Bawang tersebut,” ujarnya.
Proyek ini, kata Dwi lagi, bertujuan merehabilitasi lahan kritis yang didapati dari masukan masyarakat setempat, baik itu di kawasan hutan lindung maupun hutan produksi yang ada.
Selain itu, untuk mempromosikan pengelolaan hutan lestari, konservasi hutan serta mendorong perdagangan produk kayu dan tanaman hutan lainnya secara transparan dan illegal.
Sedangkan dana yang sudah digelontor kan dari tahun 2014 hingga kini mencapai Rp 3 miliar.
“Potensial untuk mengembangkan ekonomi masyarakat dan pihak kami mendorongnya. Diharapkan kegiatan taraf hidup masyarakat lebih baik lagi,” tandasnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik kegiatan tersebut, karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengentaskan kemiskinan.
“Disamping meningkatkan perekonomian rakyat juga dapat memanfaatkan kawasan hutan menjadi lebih produktif,” kata Asisten I Hamka Sabri, usai membuka secara resmi acara evaluasi Proyek ITTO tersebut.(Rls)
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Rampung Dikerjakan, DPD GARIS Bengkulu Duga Pembangunan Prasarana DDTS Tidak Sesuai Spesifikasi
02 Feb 2025
-
Dukung Ketahanan Pangan, Aliansi Media Bengkulu Online Serahkan 5.000 Bibit Ikan Nila
31 Jan 2025
-
Mustarani Abidin Kembali Dilantik sebagai Sekda Lebong
31 Jan 2025
-
Pasien BPJS Kesehatan di Kepahiang Ditolak, Alasan Klinik Karena Hari Libur
27 Jan 2025
-
Wabup Arie Resmikan Gedung Baru Puskesmas Prototype Berstandar Nasional
24 Jan 2025