DKP Ajukan Bantuan Kapal Monitoring ke Kementrian Kelautan dan Perikanan

Kepala Dinas DKP Kota Bengkulu saat mengikuti Soft Launching Pasar Laut Indonesia oleh Menteri KKP, Foto: Dok

Indo Barat - Kondisi sarana dan prasarana yang cukup terbatas membuat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu kesulitan memantau aktivitas nelayan di laut. Tak jarang kejadian nelayan hilang akibat kapal karam pun berulang kali terjadi diluar pantauan.

Kepala DKP Kota Bengkulu, Syafriandi mengaku jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI untuk meminta bantuan kapal monitoring atau kapal pemantau aktivitas nelayan.

"Kita sudah berkomunikasi ke pusat, proposal pengajuan bantuan kapal monitoring untuk DKP Kota pun sudah disampaikan. Mudah-mudahan segera direspon," ungkapnya ketika kepada wartawan,  Jumat, (8/01/2021).

Menurutnya, kapal monitoring sangat diperlukan untuk memantau aktivitas nelayan terutama yang mencari ikan di laut lepas.

”Semoga apa yang kita harapkan ini bisa disetujui oleh KKP. Karena saat ini DKP Kota Bengkulu tak memiliki kapal untuk melakukan monitoring ke tengah laut. Bahkan, saat terjadi dugaan konflik beberapa hari lalu, pihak DKP hanya bisa memantau perkembangannya dari pinggir laut saja bersama dengan para nelayan tradisional yang ada di kawasan Malabero,” ucapnya.

Jika permohonan bantuan kapal monitoring tersebut dikabulkan, pihaknya pun bisa melakukan pemantauan terhadap nelayan yang masih menggunakan trawl setiap minggunya bersama pihak terkait. 

Reporter: Anasril Azwar

Editor: Riki Susanto