Cegah Paham Radikal, Masyarakat Harus Pahami Informasi Layak Komsumsi

Diposting: 03 Sep 2020
Forum Group Discussion (FGD) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Bengkulu. Kamis, 3 Agustus 2020. Foto/Dok
Indo Barat - Sekretaris Daerah provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengajak masyarakat untuk memahami informasi yang layak untuk dikonsumsi agar terhindar dari paham radikal. Untuk itu, menurut Sekda Hamka, media memiliki peran sangat penting dalam mencegah terorisme. Khususnya, dalam menyajikan berita-berita yang positif.
“Media harus mampu berkontribusi dalam penyampaikan berita secara baik kepada masyarakat dalam pencegahan paham radikal dan terorisme,” terang Hamka saat membuka acara Forum Group Discussion (FGD) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Bengkulu, Kamis (03/9) bertempat di Hotel Grage Horizon Bengkulu.
Tambah Sekda Hamka, hal ini dapat terwujud melalui adanya kerjasama yang baik semua kalangan. Baik dari pihak media maupun masyarakat itu sendiri. Menurut Hamka, Masyarakat juga dituntut untuk bisa memahami dan menerima informasi yang perlu dikonsumsi, sehingga terhindar dari ideologi yang tidak positif.
Hamka menilai diperlukan sinergi dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Karena pemerintah dan aparatur keamanan tidak bisa bergerak tanpa adanya bantuan seluruh elemen masyarakat sebagai penggerak di garda terdepan.
"Bersinergi bersama yang selama ini sudah kita lakukan, sudah membawa Provinsi Bengkulu berada diurutan kedua terbawah akan bahaya radikalisme dan terorisme. Ini merupakan langkah maju untuk Bengkulu yang merupakan Provinsi dengan keamanan yang baik di mata Nasional," kata Hamka.
Hal terpenting lagi menurut Sekda adalah masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu dapat menanamkan dalam diri akan bahaya paham radikalisme dan terorisme.
"Saya menanggap tema ini sangat menarik. Jika seluruh masyarakat kita menyatakan bahwa "Indonesia Adalah Kita", maka semua akan aman. Ya, tinggal lagi bagaimana menjabarkan tema seperti ini agar betul-betul masuk kedalaman jiwa masyarakat," tutup Hamka.
Di samping itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Bengkulu, M. Ruslan Riza mengatakan perlu adanya proses pembelajaran ke masyarakat Provinsi Bengkulu sendiri, untuk bisa memanfaatkan platform media secara baik dan bijaksana.
"Berbagai elemen di Masyarakat, tak terkecuali aparat penegak hukum adalah kelompok yang rentan terpapar. Untuk itu diharuskan mendapatkan pembelajaran mengenai metode pengenalan berita bohong (Hoax), serta mekanisme melawannya dengan positif," Jelas Ruslan.
Terkait posisi Provinsi Bengkulu yang berada dua terendah akan bahaya radikalisme dan terorisme, Ruslan berharap agar masyarakat Provinsi Bengkulu selalu kompak dalam memutuskan mata rantai radikalimes dan terorisme, sehingga Provinsi Bengkulu bersih dari ancaman bahaya tersebut. (Mc)
Editor: Alfridho Ade Permana
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Rampung Dikerjakan, DPD GARIS Bengkulu Duga Pembangunan Prasarana DDTS Tidak Sesuai Spesifikasi
02 Feb 2025
-
Dukung Ketahanan Pangan, Aliansi Media Bengkulu Online Serahkan 5.000 Bibit Ikan Nila
31 Jan 2025
-
Mustarani Abidin Kembali Dilantik sebagai Sekda Lebong
31 Jan 2025
-
Pasien BPJS Kesehatan di Kepahiang Ditolak, Alasan Klinik Karena Hari Libur
27 Jan 2025
-
Wabup Arie Resmikan Gedung Baru Puskesmas Prototype Berstandar Nasional
24 Jan 2025
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Jembatan Elevated DDTS Diresmikan, Center Point Pariwisata Bengkulu Kedepan
20 Dec 2023
-
Guru Dituntut Tingkatkan Kompetensi Ikuti Kemajuan Zaman
12 Dec 2023
-
COVID-19 Muncul Lagi, Masyarakat Diimbau Waspada dan Jaga Pola Hidup Sehat
12 Dec 2023
-
Pemprov Bengkulu dan PT Rumah Indonesia Kita Jalin Kesepakatan Pengembangan UMKM
06 Dec 2023
-
Kepala DKP Provinsi Bengkulu Pastikan Pembangunan PPN Sesuai Rencana
01 Dec 2023