Analis: Buyback Saham BRI Beri Sinyal Positif bagi Investor

Diposting: 15 Sep 2022
Bank BRI, Foto: Dok
Indo Barat, Jakarta - Aksi korporasi buyback saham yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi sinyal positif potensi pertumbuhan kinerja perseroan ke depan. Analis menilai aksi buyback oleh BRI juga semakin mendorong kepercayaan investor terhadap kinerja perseroan.
Head of Equity Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menjelaskan bahwa implikasi dari aksi korporasi ini dapat terlihat dari Earning per Share (EPS) atau representasi dari seluruh jumlah dana yang bisa diterima oleh pemilik saham atas setiap lembaran saham yang dimiliki investor.
“Dengan membaiknya kinerja perusahaan maka begitu pula dengan likuiditas perusahaan itu sendiri. Maka, saya masih meyakini bahwa program buyback saham BBRI tersebut akan berdampak positif pada kinerja sahamnya,” jelasnya.
“Selain itu, aksi korporasi ini juga mengindikasikan bahwa BRI melihat saham BBRI masih undervalued. Sehingga diharapkan aksi buyback yang berimplikasi langsung terhadap outsanding share bisa mengangkat valuasi dan harga saham BBRI saat ini,” tambahnya.
Membuka awal tahun 2022 dengan optimisme pemulihan ekonomi, saham BBRI terpantau mengalami pergerakan positif di angka Rp4.180. Sebulan berselang, saham BBRI sempat tumbuh 6,5% ke level Rp4.450 pada pekan pertama Februari 2022.
Pada 26 April 2022, saham BBRI sempat menyentuh all time high atau harga tertinggi sejak perusahaan melantai di bursa, yakni di level Rp4.940. Kemudian bergerak pada rentang Rp4.250 hingga Rp4.600.
Adapun kapitalisasi pasar BBRI pada pekan kedua September 2022 berada di angka Rp675,95 triliun. Dengan EPS alias laba bersih per saham Rp327, maka PER saham ini 13,64 kali dan price to book value (PBV) 2,39 kali.
Sebagai informasi, saham hasil buyback akan disimpan sebagai saham treasury dalam rangka pemberian insentif kepada pekerja BRI. Hal ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap pekerjanya yang telah memberikan kinerja terbaiknya.
Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Ryan Santoso mengatakan kemampuan BRI untuk menciptakan pertumbuhan baru menjadi kunci perseroan masih terus optimistis di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Dibayangi kenaikan suku bunga acuan, Ryan menyebut besar kemungkinan pertumbuhan kredit BRI menyentuh 9%-11% Year on Year (YoY). Dalam risetnya, dirinya menyebut pertumbuhan kredit sektor mikro BRI bisa mencapai 13%-15% YoY.
Kinerja pertumbuhan kredit BRI semakin kuat berkat konsolidasi Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Kredit dari anak usaha PNM juga diproyeksikan tumbuh 17%-20% yoy serta kredit PT Pegadaian naik 10%-11% yoy.
Hingga paruh pertama tahun ini, BRI Group membukukan laba bersih senilai Rp24,88 triliun atau tumbuh 93,38% YoY. Pencapaian laba ini menjadi yang terbesar sekaligus menjadi pertumbuhan yang tertinggi di Indonesia.
Dengan kinerja laba tersebut bank membukukan tingkat pengembalian modal atau Return on Equity (ROE) sebesar 17,54% dan tingkat pengembalian aset atau Return on Assets (ROA) mencapai 3%.
Editor: Alfridho Ade Permana
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Nasabah Bank Bengkulu Kembali Menangkan Undian Tabungan Simpeda
09 Sep 2024
-
Tabungan di Bank Masih Menjadi Pilihan Utama Nasabah Jaga Stabilitas Finansial
05 Jan 2024
-
BEI Catat Tahun 2023 Pencapaian Tertinggi Pasar Modal Indonesia
02 Jan 2024
-
Pemerintah Terbitkan PP Tentang Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan
31 Dec 2023
-
Rapat Kerja Bank BTN 2024: Menguatkan Bisnis, Mengembangan Etika
21 Dec 2023
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Suzuki Indonesia, Wujudkan Kontribusi Setahun Terakhir Lewat Kolaborasi Aktif
19 Jan 2025
-
Legalitas Pabrik Olahan Akar Kuning di Kaur Ikut Disorot, Tertutup dan Tanpa Papan Nama
14 Jan 2025
-
Picu Bau Busuk Menyengat, Warga Desak Pabrik Olahan Akar Kuning Segera Ditutup
10 Jan 2025
-
DPRD Seluma Segera Bentuk Pansus dan Panja Berantas Honorer Siluman
09 Dec 2024
-
Tim Bengkulu Tengah Raih Juara 1 Kejurda Bridge Bengkulu 2024
17 Nov 2024