Warga Pekan Sabtu Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak
Featured Image

Warga Pekan Sabtu Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Diposting pada November 24, 2019 oleh Penulis Tidak Diketahui

Warga Pekansabtu Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak. Foto/Dok: Jhoni Feradius

Indo Barat – Warga Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu melampiaskan rasa kesalnya dengan melakukan aksi memanam pohon pisang di sepanjang jalan regional terminal air sebakul Kota Bengkulu yang mengalami kerusakan, Minggu pagi (24/11).

Aksi Penanaman pohon pisang tersebut,  merupakan bentuk protes warga kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang tak kunjung juga memperbaiki jalan yang kondisinya sudah rusak parah. Selain itu, dengan banyaknya lubang dengan ukuran bervariasi dari besar dan dalam hingga melebar sehingga sering mengakibatkan pengendara yang melintas dijalan tersebut kerap mengalami kecelakaan.

Tak hanya itu, pohon pisang yang mereka tanam,juga dipasangi karton dengan berbagai macam tulisan antara lain, Pak Gubernur Bengkulu dan DPRD TK 1 tolong perbaiki jalan ini, Hati-hati Ado Lubang Nerako, Ini Jalan Anak Tiri Pemerintah Provinsi.

Sekretaris Rt 01 Kelurahan Pekan Sabtu Jhoni Feradius mengatakan, Jalan penghubung ke terminal Air Sebakul tersebut sejak tahun 1992 hingga kini belum tersentuh pembangunan. Penanaman yang mereka lakukan bukan karena warga benci kepada pemerintah, melainkan merupakan aksi teguran, protes agar pemerintah memperhatikan jalan yang rusak itu yang kerap mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

β€œKita berharap dengan ditanami pohon pisang di tengah jalan ini, pemerintah secepat mungkin memperbaikinya. Sudah banyak korban kecelakaan dijalan ini apalagi kalau musim hujan. Jalan-jalan di  gang sudah bagus semua tapi jalan utama  buruk dan amburadul. Pada prinsipnya kami minta dengan pemerintah supaya jalan ini di perbaiki, setidaknya di tampal sulam dulu, karena di jalan ini sering terjadi kecelakaan pengendara bermotor, terutama ibu-ibu dan anak yang lewat untuk beraktivitas pada pagi hari. Tapi yang kita sayangkan seolah-olah pemerintah Provinsi Bengkulu melempar tanggung jawab jalan ini ke Pemerintah Kota, namun sepengetahuan kami jalan ini di buat tahun 1992 untuk menuju terminal Air Sebakul oleh Pemprov. Dan mulai tahun pembuatan jalan ini sampai sekarang belum ada lagi sentuhan perbaikan dari pemerintah,” ujarnya.

Kepala Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu  Mulyani mengatakan, jalan yang dikeluhkan masyarakat tersebut bukanlah wewenang Provinsi, melainkan pemerintah kota Bengkulu. “Jalan ini wewenang Kota Cha, Keluhan masyarakat atas kondisi jalan tersebut sudah Ibu sampaikan dengan Kawan-kawan PU Kota,” ujarnya dikutip melalui salah satu WhatsApp Group.

Sementara itu, Indarmen Syukur salah satu pemerhati pembangunan di Bengkulu mengatakan, sudah saatnya pemerintah kota Bengkulu lebih proaktif meninjau kondisi di lapangan, mendengarkan keluhan warga secara langsung. “Tidak mesti Walikota langsung, OPD terkait kan ada, apa gunanya? Masyarakat sudah semakin cerdas mana mempan lagi dengan janji-janji pencitraan semu,” sampainya. dikutip dari serunting.com. (007)

Kategori: Daerah