Keluarga Duga Kelalaian Layanan Medis Sebabkan Balita Meninggal di RSUD Tais

Diposting: 18 Nov 2024
RSUD Tais Kabupaten Seluma, Foto: Dok
Indo Barat – Tragedi memilukan menimpa keluarga Loni Sianturi dan Sari dari Kelurahan Napal Tais, Kabupaten Seluma, setelah putra mereka, Pripta Gaza Pratama, yang baru berusia sembilan bulan, meninggal dunia di RSUD Tais. Kejadian ini menambah daftar panjang dugaan kelalaian pelayanan medis yang sering terjadi di rumah sakit tersebut.
Hal ini lantas memicu kecaman terhadap kinerja pemerintah daerah, khususnya Bupati Seluma, Erwin Octavian, yang dinilai gagal mengelola fasilitas kesehatan yang ada.
Menurut penuturan keluarga korban, Loni Sianturi mengatakan, bahwa pada 14 November 2024, Gaza dibawa ke RSUD Tais dengan keluhan demam tinggi dan perut kembung. Setelah diperiksa, balita tersebut mulai mendapatkan perawatan, yang berlangsung hingga 17 November 2024.
Namun, pihak keluarga mulai merasakan kegelisahan melihat cara perawatan sang balita yang terkesan asal-asalan karena terlihat infus tidak berfungsi dengan baik hingga dialiri darah. Meski demikian, perawat di rumah sakit saat itu tetap mengklaim bahwa kondisi Gaza sudah membaik dan infusnya masih memberikan asupan yang diperlukan.
Puncaknya, pada 17 November, sekitar pukul 15.30 WIB, kondisi Gaza semakin memburuk. Balita itu terlihat lemas dan semakin tidak responsif. Keluarga, yang panik, berusaha meminta agar Gaza segera dirujuk ke RSUD M. Yunus di Bengkulu, namun permohonan tersebut ditolak oleh pihak rumah sakit.
"Saya sempat meminta agar anak saya dirujuk ke RSUD M. Yunus karena kondisinya semakin memburuk, tapi petugas medis yang diduga honorer di rumah sakit itu malah bilang bahwa Gaza masih baik-baik saja. Dokternya juga tidak ada," ujar Loni, ayah Gaza, dengan nada kecewa.
Setelah melewati masa kritis, Gaza menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 20.00 WIB di ruang PICU RSUD Tais. Kematian balita malang ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, yang merasa tindakan medis yang lambat dan kurang tepat telah menyebabkan keterlambatan dalam penanganan yang seharusnya bisa menyelamatkan nyawa anak mereka.
"Harapan kami, kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan kualitas layanan dan keterampilan petugas medis. Jangan sampai tragedi serupa terjadi lagi pada keluarga lain," ungkap Loni, dengan penuh harap.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Tais belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden ini. Keluarga korban mendesak agar pihak rumah sakit memberikan klarifikasi terkait kejadian yang merenggut nyawa anak mereka, serta memberikan jawaban atas keluhan dan kekhawatiran yang mereka rasakan.
Reporter: Deni AP
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Ratusan Sapi di Seluma Terjangkit PMK, Proses Pemulihan Terus Berlanjut
01 Feb 2025
-
Polsek Talo Seluma Tinjau Lahan Ketahanan Pangan Dukung Program Asta Cita
13 Jan 2025
-
Teddy dan Gustianto Resmi Ditetapkan Pemenang Pilkada 2024
09 Jan 2025
-
Teddy Rahman Temui Wamendes Bahas Pengembangan Desa Wisata di Seluma
08 Jan 2025
-
Bupati Seluma Terpilih Teddy Rahman Temui Menteri LH Bahas Isu Strategis Pengelolaan Lingkungan
05 Jan 2025
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Teddy dan Gustianto Resmi Ditetapkan Pemenang Pilkada 2024
09 Jan 2025
-
Tragedi Balita Meninggal di RSUD Tais: Direktur Janji Evaluasi Tenaga Medis, Keluarga Tempuh Jalur Hukum
19 Nov 2024
-
Keluarga Duga Kelalaian Layanan Medis Sebabkan Balita Meninggal di RSUD Tais
18 Nov 2024
-
Pengucapan Sumpah dan Janji Pimpinan DPRD Seluma Periode 2024-2029
05 Nov 2024
-
RSUD Tais Tolak Istri Wartawan Berobat, Program Seluma Melayani Kembali Tercoreng
25 Sep 2024