Usin Abdisyah: Potensi SDA dan SDM Berkualitas Kunci Peningkatan Ekonomi

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring. Foto: Dok

Indo Barat – Saat peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, DPRD Provinsi Bengkulu menggelar paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dan dilanjutkan pidato Nota pengantar APBN Tahun 2024.

Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Joko Widodo juga menyebut perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor utama transformasi ekonomi. Reformasi pendidikan, sistem kesehatan, serta penguatan sistem jaring pengaman sosial yang berkelanjutan harus terus diperkuat. 

Kemudian pembangunan kualitas SDM yang sehat, produktif, dan inovatif juga menjamin inklusivitas serta keadilan terus dilakukan untuk memastikan agar tidak ada penduduk Indonesia yang tertinggal. 

“Presiden menekankan pentingnya optimalisasi potensi SDM, dan Sumber daya alam (SDA) serta peningkatan pendapatan daerah,” ujar anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, Kamis (17/8/2023).

Diakatakan Usin, Provinsi Bengkulu ini kaya akan SDA seperti perikanan, kelautan, perkebunan, pertanian, pertambangan, kehutanan, dan peternakan. Namun belum sejalan dengan peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Usin menegaskan bahwa kolaborasi dari berbagai lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi SDA tersebut.

“Sebagai contoh, sektor perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit, memiliki potensi besar, tetapi petani kerap menghadapi kendala harga sawit yang fluktuatif,” kata Usin.

Selain itu, Usin menyoroti sektor pertambangan. Dirinya menekankan pentingnya menggunakan tenaga profesional yang bersertifikasi untuk mengoptimalkan pekerjaan di sektor tersebut dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Usin menyimpulkan bahwa keseimbangan antara potensi SDA dan SDM yang berkualitas merupakan kunci peningkatan ekonomi masyarakat Bengkulu.

“Bahwa dengan langkah-langkah ini, pendorong kemajuan ekonomi di Provinsi Bengkulu akan semakin bertenaga,” pungkasnya. (Adv)

Editor: Alfridho Ade Permana