Indahnya Air Terjun Mandi Angin Desa Air Berau

Mukomuko BI -Kabupaten Mukomuko yang identik dengan pantai ternyata juga menyimpan keindahan alam yang tersembunyi seperti Air Terjun Mandi Angin. Air Terjun Mandi Angin terletak di Desa Air Berau, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Air Terjun ini baik untuk menguji adrenalin. Sebab Anda harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dengan melewati jalan koral hingga tanah kuning.

Air Terjun ini diklaim sebagai air terjun paling tinggi di Provinsi Bengkulu yang memiliki ketinggian 80 meter. Berada di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang masih cukup alami, untuk menuju ke lokasi air terjun ini, relatif mudah karena bisa dicapai dengan mengendarai sepeda motor atau mobil hingga ke tebing air terjun.

Butuh waktu perjalanan selama lebih kurang 3 jam dari Kota Mukomuko ke bukit tersebut, lalu ditambah dengan berjalan kaki menuruni tebing ke posisi air itu jatuh yang berupa telaga, antara 10-15 menit bila tak hujan.

Air terjun ini dinamakan Mandi Angin karena apabila Anda berada di jarak 50 meter dari titik air itu jatuh, pakaian Anda akan basah oleh air yang terbawa angin, seakan mandi uap air. Karena itu pula masyarakat setempat menamai air terjun itu Mandi Angin.

Rasa lelah sepanjang perjalanan benar-benar terbayarkan bahkan lebih. Air segar yang mengalir dan percikan air terjun menambah rasa tidak ingin segera berlalu dari lokasi. Dipastikan membuat Anda betah berlama-lama. Apalagi berendam di telaga air terjun itu. Airnya jernih dan sangat sejuk.

Bukan hanya bentuk keindahan air terjun yang bisa Anda saksikan ditempat ini. Namun, sepanjang mata memandang mata, Anda juga akan dimanjakan dengan keindahan alam sekitaran air terjun yang masih sangat alami dan menakjubkan.

Tak hanya itu, kondisi alam wisata air terjun yang tergolong masih sangat alami, membuat Anda bisa mendengarkan dan melihat suara kicauan burung-burung, serta kehadiran dari beberapa hewan lain diantaranya, Monyet hutan, dan lain sebagainya.

Sumber : MC Mukomuko 

Editor : Alfridho Ade.P