UNIB Kembangkan Inovasi Teknologi Melalui ICETsAS dan SeNITiA

Foto/Dok: Mc Pemprov Bengkulu

Indo Barat, Bengkulu - Internasional Conference on Engginering Technologies and Applied Sciences (ICETsAS) 2019 dan Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) Bersama Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS PTN) Bidang Teknik dan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB) diharapkan bisa menghasilkan usulan pemikiran yang bermanfaat bagi negara peserta konferensi khususnya bagi pengembangan teknologi dan SDM di Provinsi Bengkulu, sehingga Bengkulu semakin maju dan berkembang dalam berbagai aspek terutama bidang inovasi teknologi.

Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bengkulu Yuliswani hadir dan membuka resmi ICETsAS 2019 dan SeNITiA bersama Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS PTN) Bidang Teknik dan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB), di ruang pertemuan salah satu Hotel di Kota Bengkulu, Kamis (17/10).

“Tentu kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peningkatan kualitas akademik di Provinsi Bengkulu ini. Dan kita berharap nanti apa yang dihasilkan dari seminar ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ungkap Yuliswani.

Rektor UNIB Ridwan Nurazi mengatakan, dilaksanakannya seminar nasional tentang ivonasi dan teknologi ini untuk menjawab arah kemajuan teknologi yang saat ini sudah menjadi kebutuhan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya pikir sangat strategis sekali kita membahas terkait teknologi ini, karena semua tidak bisa tidak lepas dari yang namanya teknologi dan kehidupan kita sekarang sangat tergantung dengan teknologi,” jelasnya.

Sementara itu, kegiatan yang diikuti oleh seluruh Dekan Fakultas Teknik dari Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat ini juga membahas terkait berbagai topik yang menarik di bidang Teknik, Teknologi, dan Ilmu Pengetahuan Terapan, menghadirkan 2 Keynote Speaker berkompeten di bidangnya, yaitu Prof. Yulfian Aminanda dari Uinversiti Teknologi Brunei dan Prof. Haslan Abu Hassan dari Universiti Sains Malaysia. (Mc)