Terjangkit Virus LSD, 12 Ekor Sapi Ternak di Seluma Diberi Vaksin

Gambar

Diposting: 26 Jul 2023

Kepala Dinas Pertanian Seluma, Arian Sosial, Foto: Dok

Indo Barat - Dinas Pertanian Kabupaten Seluma menyebut ada 12 ekor sapi milik peternak di 2 kecamatan terjangkit penyakit kulit berbenjol atau sering disebut Lumpy Skin Disease (LSD).

Kepala Dinas Pertanian Seluma Arian Sosial mengatakan, berdasarkan laporan dari tim di lapangan jika  terdapat 12 ekor sapi peternak sudah terjangkit penyakit LSD. 10 ekor di wilayah Kecamatan Semidang Alas dan 2 Ekor lagi di Wilayah Seluma Barat.

"Berdasarkan hasil Tim dan pemeriksaan dari Lab jika terdapat 12 Ekor peternak di dua kecamatan Kabupaten Seluma telah terjangkit penyakit LSD namun sudah dilakukan vaksin," kata Kadis Pertanian, Rabu, (26/07/2023)

Untuk penanganan pertama, kata dia, pihaknya sudah memberikan suntikan vaksin sejenis vitamin kekebalan tubuh bagi puluhan sapi yang terjangkit penyakit LSD tersebut.

Tim juga melakukan pemberian desinfektan dan penyemprotan ke kandang-kandang hewan ternak terjangkit LSD di beberapa titik dengan menyesuaikan alokasi vaksin yang sudah diterima.

"Tahap awal kita lakukan penyemprotan di kandang hewan yang sudah terjangkit kemudian diberikan vaksin," ujarnya.

Setelah diberikan vaksin kata kata Arian, selanjutnya tim di lapangan akan terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan agar penyakit tidak menyebar luas di wilayah yang sudah ditandai sebagai zona merah.

"Tim selalu melakukan pemantauan dan pemberian obat terhadap sapi ternak sudah terjangkit LSD sebagai antisipasi tidak menyebarnya penyakit ini, selanjutnya kita juga memberikan batasan di areal yang sudah di anggap zona merah," kata dia.

LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.

Gejala klinis LSD dipengaruhi oleh umur, ras dan status imun ternak. Tanda klinis utama LSD adalah lesi kulit berupa benjolan berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat benjolan ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. Munculnya benjolan ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5oC.

Tanda klinis lainnya yaitu lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki. Selain itu, LSD juga dapat meyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan.

Reporter: Deni Aliansyah Putra