Percepatan Digitalisasi Daerah Butuh Kolaborasi Aktif dari Perbankan

Diposting: 03 Aug 2020
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Saat Membuka Rapat Perdana Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bengkulu Bersama Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu. Senin, 3 Agustus 2020. Foto/Dok
Indo Barat - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan bahwa percepatan dan perluasan digitalisasi daerah membutuhkan kolaborasi aktif dari pihak perbankan bekerjasama dengan pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten-kota hingga ke tingkat kecamatan.
Hal ini mengingat hingga semester ke-2 tahun 2020, pengguna aplikasi transaksi digital (elektronik) masih didominasi transaksi pihak pemerintahan. Sementara untuk transaksi oleh pihak swasta/ masyarakat umum hanya berkisar 10 persen atau sebanyak 25.490 lebih akun saja.
Sehingga lanjut Gubernur Rohidin, perlu adanya pemetaan pengguna per sektor, sosialisasi ke masyarakat dan kesiapan instrumen aplikasi.
"Jadi ketiga hal tersebut harus dipersiapkan dengan tim yang dikoordinir pihak perbankan dalam hal ini Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu," jelas Gubernur Rohidin usai resmikan Pembukaan Rapat Perdana Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bengkulu Bersama Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, di ruang pertemuan salah satu Hotel di Kota Bengkulu, Senin (03/08).
Disamping itu tambah Gubernur Bengkulu ke-10 ini, edukasi terhadap masyarakat juga harus dilakukan, yaitu memanfaatkan smartphone untuk hal-hal yang produktif.
"Ya masyarakatnya diedukasi, bermedsos atau menggunakan smartphone itu untuk hal-hal produktif, salah satunya transaksi digital," pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu Rifat Pasha meyakini percepatan dan perluasan digitalisasi di Bengkulu akan cepat meningkat, karena hal ini bukan hal baru dan merupakan trend ditengah masyarakat.
"Dengan pengguna smartphone yang sangat banyak sehingga peluang itu besar. Disamping itu pangsa demografi didominasi struktur usia muda yang sangat aktif berinteraksi menggunakan teknologi," ungkap Rifat.
Diketahui, secara nasional TP2DD digagas atas Nota kesepahaman antara Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kemkominfo dan BI terkait Koordinasi dalam rangka Mendukung Tata Kelola Keuangan. (Mc)
Editor: Alfridho Ade Permana
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Rampung Dikerjakan, DPD GARIS Bengkulu Duga Pembangunan Prasarana DDTS Tidak Sesuai Spesifikasi
02 Feb 2025
-
Dukung Ketahanan Pangan, Aliansi Media Bengkulu Online Serahkan 5.000 Bibit Ikan Nila
31 Jan 2025
-
Mustarani Abidin Kembali Dilantik sebagai Sekda Lebong
31 Jan 2025
-
Pasien BPJS Kesehatan di Kepahiang Ditolak, Alasan Klinik Karena Hari Libur
27 Jan 2025
-
Wabup Arie Resmikan Gedung Baru Puskesmas Prototype Berstandar Nasional
24 Jan 2025
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
High Level Meeting TPID: Inflasi Melandai, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Meningkat Signifikan
10 Dec 2024
-
Perekonomian Bengkulu Tumbuh Diatas 4 Persen
09 Dec 2024
-
Pulau Enggano dan Kopi Robusta Curi Perhatian Investor di BRIEF 2024 Bengkulu
30 Sep 2024
-
Bencoolen Fest 2024 Kolaborasi Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu
18 Aug 2024
-
Bank Indonesia dan Pemprov Bengkulu Agendakan Dua Acara Besar di Bulan Agustus
15 Aug 2024