Peduli dan Apresiasikan, Kreasi Anak Muda

Gambar

Diposting: 16 Sep 2018

Kota Bengkulu. Bengkuluinteraktif.com - Pemuda Kelurahan Tanjung Jaya Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu. tengah disibukkan dengan pembuatan Telong-Telong sejak dua bulan yang lalu. yang akan ditampilkan pada 19 September mendatang  dalam penyelenggaraan Festival Tabot 2018.



Telong-Telong merupakan hasil kreasi anak Bengkulu, yang biasanya terbuat dari kertas, kayu dan bambu. Merupakan bangunan replika dari naga, lobster, perahu nelayan, ikan-ikan dan bentuk lainnya serta diberi lampu warna-warni.



Setiap tahunnya Perlombaan Telong-Telong menjadi salah satu rangkaian acara Festival Tabot, Sebuah festival yang digelar pada 1-10 Muharram, guna menyambut Tahun Baru Islam.



Tahun 2018 ini, merupakan kali ketiga keikut sertaan bagi Pemuda Lembak di Kelurahan Tanjung Jaya dalam perlombaan Telong-Telong. Dua kesempatan sebelumnya, Tanjung Jaya berhasil meraih juara 2 dan 3.



Sekretaris Ikatan Pemuda Lembak Bersatu Junizar Hariyadi mengatakan, anak-anak muda di sini sudah sejak dua bulan terakhir membuat Telong-Telong. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, Telong-Telong dibuat berbentuk Naga Kepala 7 dan Lobster. Tahun ini akan mengkreasiakan Telong-Telong berbentuk Naga Kepala 3 yang melingkari pohon.



"Tahun ini kita tampil lebih artistik dengan Naga Kepala 3 yang melilit pohon, kita juga lebih banyak menggunakan bambu," kata Junizar yang juga Ketua RT di Tanjung Jaya.



kreativitas anak-anak muda ini, banyak mendapat apresiasi dan dukungan dari warga sekitar, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

"Ini suatu hal yang positif, untuk meningkatkan karya seni anak muda, perlu kita bina dan bimbing," ujar Junizar.



Ia pun berharap hal ini tidak sebatas pembuatan Telong-Telong saja, ke depan akan ada semacam yayasan, lembaga atau sanggar kreativitas seni budaya yang mampu mengakomodir sisi-sisi kreativitas para pemuda Tanjung Jaya.



Sementara itu, tokoh Pemuda Wahyu Manuma Utama atau yang kerap disapa WMU, pada Jum'at malam lalu tampak hadir ke lokasi di sela-sela kesibukan anak-anak muda Tanjung Jaya dalam menyelesaikan Telong-Telong.



WMU mengatakan, saya ingin melihat langsung proses pembuatan Telong-Telong yang selama ini diketahui kegiatan positif anak-anak muda ini hanya dari media sosial facebook. Karena baginya karya-karya hasil buah tangan generasi penerus harus didukung dan mendapatkan tempat untuk dikembangkan.



"Hal ini harus kita dukung, dan sudah selayaknya kegiatan pemuda yang positif seperti ini didukung dan patut kita apresiasikan, dan tentu sebuah dukungan dari kita sebagai pemuda memang dibutuhkan," jelas WMU.



Selain itu, WMU juga berharap agar kegiatan seperti ini terus aktif dan dikembanglan tidak hanya ketika mengikuti Festival Tabot saja. Kreativitas para pemuda ini harus terus didorong hingga melahirkan suatu wadah bersama untuk terus konsisten berkreasi, seperti mendirikan sanggar.



Namun, wadah tersebut harus dikemas dengan sedemikian rupa, jangan sampai usai dibentuk, tapi tidak aktif. Perlu proses pembinaan lebih lanjut dan disusun program-program berkelanjutan, yang tentu saja harus mendapatkan support dari semua pihak.



WMU siap mensupport kegiatan ini, sebagai bentuk apresiasinya terhadap karya anak muda Kelurahan Tanjung Jaya Kota Bengkulu.



"Sukses untuk Pemuda Tanjung Jaya untuk kegiatan positifnya, semoga menjadi Juara," tandas WMU.



(AA)