Berikut Respon DPRD Provinsi Bengkulu Terkait Kelangkaan Minyak Goreng

Gambar

Diposting: 15 Mar 2022

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, Foto: Dok



Indo Barat – Guna mengatasi kelangkaan dan menstabilkan harga minyak goreng, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi meminta Pemprov Bengkulu untuk melakukan operasi pasar.



“Di tengah kesulitan masyarakat saat ini, saya menyarankan Pemprov Bengkulu agar mengambil langkah secepatnya, karena dengan melakukan operasi pasar khususnya dalam menyambut bulan suci Ramadan, kelangkaan dan harga minyak goreng bisa stabil,” ujar Edwar.



Edwar juga menyarankan baik pemerintah provinsi maupun kota dan kabupaten agar menurunkan tim baik dari aparat maupun dinas terkait untuk melakukan razia. Sebab ada potensi penimbunan minyak goreng yang dilakukan pelaku usaha atau oknum yang berbisnis demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.



“Kita menyarankan pemerintah atau dinas terkait agar menurunkan tim untuk melakukan investigasi di lapangan terhadap gudang-gudang besar yang selama ini sebagai pemasok barang grosir sembako dan distributor minyak goreng,” tambah edwar.



Sisi lain, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Irwan Eriadi menilai kelangkaan minyak goreng dipengaruhi harga sawit yang mahal serta kelangkaan pupuk.



“Saat ini harga sawit tinggi di angka Rp 3,820 ribu, tapi pupuk langka. Maka otomatis produksi sawit berkurang hingga berpengaruh pada minyak goreng,” terang Irwan.



Kondisi ini akan berpengaruh terhadap UMKM karena distribusi minyak goreng hanya diberikan pada retail modern.



“UMKM inikan warung-warung kecil sedangkan minyak goreng ini hanya ada di retail-retail. Minyak goreng inikan bahan pokok kalau enggak ada di warung-warung kecil, susah, makanya orang banyak ngantri di retail-retail dengan antrian panjang,” jelasnya.



Namun Irwan optimis kelangkaan minyak goreng tidak akan berlangsung lama. “Kalau untuk dampak ke depannya InsyaAllah tidak akan lama ya, kita juga berharap kelangkaan minyak goreng ini dapat ditangani dalam waktu dekat,” demikian Erwan.



Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu Suharto menyerukan agar Pemerintah Pusat segera mengambil sikap atas kelangkaan minyak goreng. Dia berharap segera ada langkah konkrit dan jangan dibiarkan berkepanjangan.



“Ya prinsip kami menyampaikan kepada Pemerintah Pusat yang punya kebijakan segeralah atasi kelangkaan minyak goreng yang berdampak ke rakyat Indonesia ini, khususnya di Provinsi Bengkulu, jangan berkepanjangan,” ujar dia. 



Suharto juga minta masyarakat tetap sabar menyikapi permasalahan minyak goreng langka ini serta tidak terpancing oknum yang memperalat keadaan. Dirinya memahami bagaimana kesulitan yang hampir semua masyarakat hadapi, untuk itu dia mewarning pelaku ekonomi jangan ada yang menimbun minyak goreng. [Adv]



Editor: Alfridho Ade Permana