Pimpinan Dewan Dialog dengan Gubernur, Pastikan Target Pembangunan 2023
Featured Image

Pimpinan Dewan Dialog dengan Gubernur, Pastikan Target Pembangunan 2023

Diposting pada July 19, 2022 oleh Penulis Tidak Diketahui

Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu dialog bersama gubernur, Selasa, 19 Juli 2022, Foto: Dok

Indo Barat – Selasa, (19/07/2022) pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu dan ketua fraksi berdialog langsung dengan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah guna menyamakan target program pembangunan Tahun 2023.

Rombongan DPRD Provinsi Bengkulu nampak dipimpin Wakil Ketua II Suharto dari Fraksi Gerindra dan didampingi Sujono dari Fraksi PKS, Herwin Suberhani Fraksi Gerindra, Usin Abdisyah Putra Sembiring Fraksi Hanura, Zainal Fraksi PKB dan Muharamin dari Fraksi Demokrat. 

Turut hadir beberapa kepal OPD mendampingi Gubernur Rohidin diantaranya Asisten II Yuliswani dan Kepala Bappeda Isnan Fajri. 

Dialog ini guna memastikan seluruh program terutama percepatan kebangkitan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 terealisasi dengan baik sesuai dengan perencanaan.

“Beberapa program prioritas yang sudah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Bengkulu harus dilaksanakan pada Tahun 2023 mendatang dan mendorong keterlibatan semua pihak” terang Waka II DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto, MBA.

Suharto memastikan sinkronisasi dan koordinasi antara DPRD dengan pemerintah daerah akan menjadi jaminan seluruh program pembangunan dapat tercapai dengan baik. “Masing-masing kami bertugas menjalankan fungsi kelembagaan negara yang tentunya untuk pembangunan daerah” kata Suharto.

Sementara Gubernur Bengkulu Rohidin menyampaikan akan pentingnya peningkatan produktivitas daerah yang menjadi kunci penguatan kinerja ekonomi jangka menengah-panjang melalui sumber pertumbuhan baru, termasuk peningkatan infrastruktur, sosial, dan ekonomi.

“Laju pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat dibutuhkan dalam upaya akselerasi-akselerasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tahun 2023. Di sisi lain, dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan tekanan pada perekonomian, antara lain tertundanya investasi, tekanan terhadap kesejahteraan masyarakat, terganggunya rantai pasokan, dan hambatan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian,” kata Gubernur Rohidin. [Adv]

Editor: Alfridho Ade Permana

Kategori: Daerah