Lintas Tokoh Bengkulu Minta Hilangkan Gaduh di Tengah Wabah Covid-19

Lintas Tokoh Bengkulu Minta Hilangkan Gaduh di Tengah Wabah Covid-19

Lintas Tokoh Bengkulu Minta Hilangkan Gaduh di Tengah Wabah Covid-19
Lintas Tokoh Bengkulu Minta Hilangkan Gaduh di Tengah Wabah Covid-19

Diposting: 10 Apr 2020

Rapat terbatas Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Bengkulu dalam rangka menyikapai wabah Covid-19, Jumat, 10 April 2020, Poto;Dok



Indo Barat - Tokoh agama, tokoh adat serta organisasi lintas agama yang tergabung di Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) pada Jumat, 10 April 2020 menggelar pertemuan terbatas di gedung Daerah Provinsi Bengkulu. Pertemuan bersama Gubernur Bengkulu itu dalam rangka menyikapi perkembangan wabah  Covid-19.



Dalam pertemuan itu FKUB meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung pemerintah dan menghindari gaduh dalam menangani wabah Covid-19. 



Disampaikan Sekretaris MUI Provinsi Bengkulu, Dani Hamdani, pentingnya kebersamaan dan keterpaduan seluruh elemen dalam mencegah dan mengatasi masalah virus corona ini. Tinggalkan dan hilangkan kepentingan elite politik dan kelompok karena dengan adanya pertentangan akan semakin meresahkan masyarakat.



"Kita semua punya kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing, mari kita dukung tupoksi masing-masing dan tidak saling menyalahkan namun saling membackup dan saling bersinergi sehingga permasalahan Covid-19 ini dapat cepat diselesaikan," tegasnya.



Demikian juga disampaikan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bengkulu Mukhtaridi Baijuri, menekankan pentingnya kebersamaan dalam mengatasi permasalahan Covid -19 ini. Menurutnya, semua elemen hendaknya bersatu membantu pemerintah untuk mengatasi persoalan virus Corona dengan menjaga ketenangan dan kenyamanan bersama.



"Walaupun Provinsi Bengkulu masuk dalam zona merah, namun kondisi kita masih stabil. Untuk itu kita harus terus menjaga dan mendukung kondisi Bengkulu ini yang tenang, damai sehingga kita tetap dapat menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan kita masing-masing dengan tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam mengantisipasi Covid -19," ujar Mukhtaridi Baijuri.



Para tokoh masyarakat, pemuka adat dan organisasi lintas agama juga sepakat menolak berita-berita negatif yang dapat memperkeruh suasana dan membuat kepanikan ditengah masyarakat terkait wabah Corona.



Seperti disampaikan Ketua BMA Provinsi Bengkulu S. Effendi MS berharap media massa dapat memberikan informasi yang baik guna menenangkan masyarakat serta  dapat memberikan optimis kepada masyarakat dalam menghadapi wabah Corona ini.



Anggota Forum Masyarakat Peduli Covid-19 Provinsi Bengkulu ini mengimbau kepada seluruh pihak agar dapat menahan diri dulu dan hendaknya fokus dalam upaya mengatasi masalah virus Corona secara bersama-sama.



"Kepada semua pihak saya 'angkek tabik' menyembah, mohon untuk menahan diri dulu. Berilah kecerahan, edukasi dan peguatan kepada masyarakat. Saya mohon sekali tinggalkan dulu yang lain-lain. Mari kita hadapi masalah ini bersama-sama agar persoalan Covid-19 dapat segera diatasi," pintanya.



Imbauan yang sama juga disampaikan Ketua Muslimat NU Bengkulu, Fatimah Yunus. Tokoh perempuan Bengkulu ini meminta dengan kepada media massa dan masyarakat untuk memverifikasi seluruh informasi yang berkaitan dengan Covid-19.



“Mohon kiranya, tanpa mengurangi rasa hormat kami, informasi-informasi yang disampaikan lewat media kiranya memberikan ketenangan kepada masyarakat. Covid-19 hal yang baru, pengetahuan masyarakat sangat terbatas, untuk itu kami sangat berharap betul  cara penyampaian informasi itu benar-benar bisa memberikan ketenangan” kata Fatimah Yunus



Permintaan yang sama datang dari Bendahara PW Muhammadiyah Bengkulu yang meminta media massa agar tidak membuat berita simpang siur terkait Covid-19 dan kepada masyarakat dirinya juga berharap agar dapat bijak dalam memilah informasi yang beredar di media massa.



"Jangan dibenturkan antar media satu dengan media yang lain, jangan benturkan pemerintah yang satu dengan pemerintah yang lain.  Kita adalah warga Bengkulu yang cinta damai, cinta keamanan, cinta perdamaian dan semoga Allah memberikan kepada kita dalam menghadapi ancaman virus Corona ini," sampai Jauharin.



Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah berharap para pemuka agama, pemuka adat maupun organisasi masyarakat dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat dengan bahasa yang baik, santun dan bukan untuk dibenturkan dengan berbagai kepentingan yang tidak menenangkan masyarakat.



"Saya berharap tokoh agama, tokoh adat dapat membantu mencerdaskan masyarkat, kita membela Bengkulu ini agar Bumi Rafflesia ini tetap kondusif," tutur Gubernur Rohidin.



Reporter: Anasril Azwar

Editor: Alfridho Ade Permana