Lewat Tulisan 'Bidan Penakluk Kerinci Seblat', Jurnalis Bengkulu Raih Penghargaan dari UNICEF-AJI

Diposting: 30 Apr 2020
Alexander Jurnalis RMOL Bengkulu, Poto:Dok
Indo Barat – Alexander Jurnalis RMOL Bengkulu berhasil menjadi pemenang untuk kategori Spesial Mention media cetak/online dalam tulisan berjudul ‘Bidan Penakluk Kerinci Seblat” di ajang penghargaan karya jurnalistik tentang anak yang diselenggarakan UNICEF berkerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Dalam Media Award yang digelar dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 itu, Alexander berhasil menyingkirkan 413 karya jurnalis lain di empat kategori lomba yaitu online/cetak, radio, televisi dan foto.
Dikatakan Aji, dirinya berhasil membuktikan bahwa jurnalis Bengkulu mampu bersaing dengan jurnalis Se-Indonesia. Ia menyebut, bahwa penghargaan yang diterima merupakan langkah awal untuk dirinya terus berkarya. Melalui karyanya Alex berharap agar para tenaga medis yang menjadi garda terdepan pejuang kemanusiaan mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Tulisan mengenai 'Bidan Penakluk Kerinci Sebelat' ini hanyalah segelintir cerita bahwa masih ada tenaga medis di Provinsi Bengkulu bertahun-tahun berjuang di tengah hutan agar anak-anak di pedalaman mendapatkan hak hidup sehat. Semoga para pahlawan kemanusiaan ini kedepan mendapatkan perhatian dan apresiasi dari pemerintah," ucapnya.
Dirinya juga mengajak seluruh anak muda untuk terus berinovasi dengan menghasilkan karya-karya yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Tidak lupa ia juga mengucapkan apresiasi dan penghargaannya terhadap para narasumber yang selama ini sudah ikut terlibat dalam penulisan karya jurnalistik tersebut.
"Pada prinsipnya ini bukanlah kemenangan akan tetapi penyemangat saya untuk terus berkarya, semakin kreatif dan inovatif. Terimakasih untuk semua pihak serta narasumber yang selama ini telah memberikan masukan," tutupnya.
Ketua AJI Indonesia, Abdul Manan mengatakan, bahwa kerja sama ini adalah bentuk komitmen AJI untuk terus meningkatkan pengetahuan jurnalis pada isu-isu spesifik, termasuk isu anak. Ia mengatakan, situasi yang terus berubah dan menyebabkan tantangan yang dihadapi juga tak sama, sehingga perlu pembelajaran terus menerus bagi jurnalis agar bisa memahami kompleksitas isu anak, khususnya soal imunisasi.
"Karena itu tantangan bagi kami membuat hal penting ini menjadi menarik, dan penghargaan ini adalah salah satu upaya untuk mendorong jurnalis dan media peduli terhadap isu anak, khususnya soal imunisasi,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini mengatakan, media adalah partner yang penting karena memiliki kekuatan untuk mengangkat berbagai topik ke ruang publik, memicu percakapan penting dan memengaruhi perubahan positif, termasuk dalam isu imunisasi sebagai intervensi kesehatan yang terbukti efektif untuk mencegah penyakit menular.
"Imunisasi adalah hak anak dan media punya peran penting untuk memberikan informasi pada publik tentang manfaat imunisasi. Dukungan media dan jurnalis ini penting untuk menyelamatkan nyawa anak-anak," kata Debora dalam keterangan resminya, Rabu (29/04/2020).
Sebelum menyelenggarakan penghargaan ini, AJI-UNICEF dan Kementerian Kesehatan menyelenggarakan workshop meliput isu anak, khususnya soal imunisasi. Workshop diikuti oleh 40 jurnalis, yang terdiri 16 perempuan(40 persen) dan 24 laki-laki (60 persen). Para peserta berasal dari 23 provinsi, termasuk yang wilayahnya memiliki cakupan imunisasi rendah, yaitu Aceh, Nusa Tenggara Barat, Riau dan Jawa Barat.
Berikut nama-nama pemenang yang berhasil menerima penghargaan:
1. Pemenang Spesial Mention kategori Cetak/ Online, Alexander (Rakyat Merdeka Online Bengkulu/ RMOLBengkulu.com) dengan judul karya "Bidan Penakluk Kerinci Seblat”.
2. Pemenang kategori Cetak/ Online Erik Tanjung (Suara.com), judul Karya "Terancam Hukum Mati, Kejanggalan Peradilan Bagi Mispo Si Anak Papua"
3. Pemenang Kategori Radio, Tim KBR, judul karya "Hidup Usai Teror Episode 1-8”.
4. Pemenang Spesial Mention Kategori Radio, Eko Susanto (I Radio FM), judul karya "Imunisasi Measles Rubelle, Upaya Melindungi Generasi Bangsa”.
5. Pemenang Kategori Televisi, Miftah Faridl dan Priyuda Anangga D (CNN Indonesia TV), judul karya "Anakku Tidak akan Jadi Teroris”.
6. Pemenang Spesial Mention Kategori Radio, Muhammad Sridipo, Defry Novaldy dan Wahyu Santiko (Jawapos TV), judul karya "Ironi Kontroversi Imunisasi”.
7. Pemenang Kategori Foto, Ignas Kunda (Media Indonesia), judul karya "Perjuangan Warga Kampung Wololuba Demi Air Keruh”.
8. Pemenang Special Mention Kategori Foto, Chaideer Mahyuddin (Agence France-Presse/AFP), judul karya "Vaksin Sehat”. [***]
Editor: Iman SP Noya
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Bangga! Pertama Kalinya Pemuda Indonesia Raih Penghargaan Internasional dari Kerajaan Bahrain
07 Jan 2025
-
Sang Maestro Politik yang Menawarkan Gagasan
10 Sep 2024
-
Teddy-Gustianto, Duet Sang Intelektual dan Politisi Senior untuk Seluma Emas
06 Sep 2024
-
Tembus Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional, Teddy Wijakso Terinspirasi Sang Kakak
29 May 2024
-
Sang Bankir yang Rocker dan Cinta Bola untuk Lebong Masa Depan
30 Mar 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Jemaah Haji Kloter Pertama Bengkulu Tiba 26 Juni 2024
20 Jun 2024
-
Ini Perlengkapan Wajib Jemaah Haji ke Tanah Suci
23 May 2024
-
Sekda Sukarni Lepas 136 Calon Haji yang Akan Berangkat Ke Tanah Suci
08 May 2024
-
TPHD Diminta Maksimalkan Pelayanan CJH Bengkulu Selama Ibadah Haji
29 Apr 2024
-
Gubernur Rohidin Ajak Pelajar Melek Hukum Hadapi Era Digital
21 Nov 2023