BBM Subsidi Diisi Mayoritas Tak Berhak, Pemprov Segera Panggil Pertamina Pulau Baai Bengkulu

BBM Subsidi Diisi Mayoritas Tak Berhak, Pemprov Segera Panggil Pertamina Pulau Baai Bengkulu

Gambar

Diposting: 10 Nov 2023

Antrian panjang kendaraan saat mengisi BBM di salah satu SPBU di Kota Bengkulu, Foto: Dok

Indo Barat – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu saat ini sedang menjadwalkan pemanggilan pihak Pertamina Pulau Baai Bengkulu terkait antrian BBM bersubsidi di Bengkulu. Hal tersebut disampaikan Asisten II Pemprov R.A Denni di ruang kerjanya, Kamis (9/11/2023).

Dalam penjelasan R.A Denni, pemanggilan pihak Pertamina Pulau Baai Bengkulu nantinya akan membahas mengenai penyaĺuran BBM bersubsidi yang diduga terjadi antrian panjang yang saat ini mayoritas diisi oĺeh kendaraan angkutan milik para pengusaha yang tidak berhak memakai BBM bersubsidi.

"BBM subsidi ini tidak untuk para pembisnis, kita melihat di SPBU yang àntri itu panjang bukan masyarakat biasa, melainkan kendaraan angkutan barang yang sebenarnya tidak berhak untuk membeli BBM bersubsidi," jelas Denni.

Dia menjelaskan rata-ràta antrian yang terjadi di SPBU Bengkulu mayoritas diduga merupakan truk angkutan batu bara, sawit serta angkutan pembangunan pemerintah yang dilarang memakai BBM bersubsidi.

"Seperti angkutan batu bara, sawit, termasuk angkutan pembangun pemerintah tìdak boleh memakai BBM subsidi, kita melihat antrian terjadi seperti itu," singgung Denni.

Kendati demikian, Pemprov akan segera memanggil pihak Pertamina Pulau Baai Bengkulu terkait penyaluran BBM bersubsidi di Provinsi Bengkulu serta menyampaikan hasil pertemuan Pemprov beberapa waktu lalu dengan BPH Migas Pusat.

"Kami akan mencoba memanggil Pertamina juga nanti untuk menyampaikan hasil pertemuan kami dengan BPH migas pusat tentang penyaluran itu (BBM bersubsidi)," ujar Denni.

Lebih jauh, Denni juga menambahkan pemanggilan pihak Pertamina Bengkulu nantinya juga akan membahas adanya dugaan Pengurangan Penyalùran BBM subsidi di SPBU Bengkulu.

"Kemungkinan dalam minggu ini kami mencoba bertemu dengan pertamina karena mereka menyalurkan (BBM subsidi) karena kita tanya dengan SPBU jatah kami dikurangi biasa kami satu hari 16000 ton cuman dikasih 8000 ton, yang 8000 ton-nya kemana? Sedangkan pertamina (bilang) jatah sudah disesuaikan," tutup Denni.

Editor: Iman Sp Noya