Terancam Tenggelam, Pemkot Segera Reklamasi Pulau Tikus

Diposting: 30 Oct 2018

Kota Bengkulu, BI – Kawasan wisata Pulau Tikus teracam tenggelam. Spot wisata andalan Provinsi Bengkulu ini mengalami abrasi besar-besaran sehingga perlu penanganan serius dari Pemerintah. Pulau wisata yang hanya berjarak 10 km dari Kota Bengkulu ini tinggal meyisahkan lebih kurang 0,6 Hektar saja dari luasan awal mencapai 3 Hektar lebih. 



Kondisi inilah yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Bengkulu. Selaku daerah yang bersentuhan langsung dengan Pulau Tikus Pemkot di tahun anggaran 2018 mendatang sudah mematok angka 7 milyar untuk reklamasi Pulau Tikus. 



Dinas PUPR Kota Bengkulu menyampaikan rencana reklamasi itu sudah difinalkan usai Walikota Bengkulu Helmi Hasan bertemu dengan Dandim 0407 yang secara khusus membahas penyelamatan Pulau Tikus.  



“Insyallah tahun ini reklamasi Pulau Tikus kita mulai, tadi Pak Wali dan pak Dandim sudah koordinasi masalah Pulau Tikus, nanti di APBD akan kita alokasikan, beliau (Walikota-red) sudah setuju” Ujar  Syafriandi Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu ketika ditemui di Kantornya, Selasa, (30/10/2018) 



Program reklamasi Pulau Tikus nantinya juga akan menggandeng TNI. Kerjasama Pemkot dan TNI ini berangkat dari keperihatinan bersama atas kondisi Pulau Tikus yang tertancam hilang. Padahal Pulau Tikus akhir-akhir ini menjadi objek wisata yang sangat diminati di Provinsi Bengkulu. 



Rencananya reklamasi akan menggunakan material limbah pengerukan Pelabuhan Pulau Baai yang saat ini sedang berlangsung. Pelindo sedang melakukan pengerukan alur sehingga banyak limbah material yang bisa dimanfaatkan untuk reklamasi Pualu Tikus. 



“limbah dari pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai nanti akan kita manfaatkan, intinya program reklamasi ini akan kita integrasikan bersama termasuk melibatkan seluruh pihak yang mendukung reklamasi, teknisnya nanti akan kita letakan batu tahu di sekeliling Pualu Tikus sehingga ketika terjadi pasang surut pasir di sekeling Pulau Tikus tidak ikut terbawa” Tutup Syafriandi



Reporter : Alfridho Ade Permana

Editor : Riki Susanto