Susno Duadji: Belut Kalo Dikelola Serius Datangkan Devisa

Diposting: 08 Jul 2019
Menyantap Kuliner Unagi (Belut). Dok.Susno Duadji.
InteraktifNews – Siapa yang tidak tau dengan Belut, Belut secara taksonomi termasuk kedalam kelas pisces. Namun ciri tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas pisces lainnya. Tubuhnya hampir menyerupai ular yaitu memanjang. Sementara itu, sirip dada dan sirip punggungnya hanya berbentuk semacam guratan kulit yang halus.
Bentuk ekor pendek dan tirus, badan lebih panjang daripada ekornya. Belut memiliki jenis yang beraneka ragam, dari belut rawa, belut sawah dan belut laut. Habitat hidup belut secara klimatologis belut tiak membutuhkan iklim dan geografis yang spesifik.
Ketua Umum TP Sriwijaya, Susno Duadji mengatakan, Belut Kalo dikelola Serius bisa datangkan Devisa, Belut juga sudah mulai dibudi dayakan oleh petani, walaupun jumlahnya belum terlalu banyak dan belum dikembangkan secara serius.
“Kalo kita ke luar negeri, ke Jepang, Hongkong, atau Singapore tidak jarang kita disuguhi menu Unagi, di Indonesia pun banyak resto Jepang menyediakan menu Unagi, dan Unagi itu adalah belut yang di Indonesia sangat banyak, baik hidup liar di sawah, air payau, kali, di sungai , bahkan di gorong- gorong pun sering ditemukan. kata Susno dikutip dari status Facebooknya, Senin (8/07/2019).
Dirinya menjelaskan, Sebenarnya berternak belut sangat gampang, bisa dilakukan di dalam kolam semen atau di dalam drum plastik dengan diberi jerami. Belut Cepat besar, dan penyakit belut tidak terlalu banyak, belut tidak terlalu rewel.
“Sayang harganya di dalam negeri tidak terlalu baik, dan pangsa pasar nya pun tidak sebanyak ikan biasa, peminat nya sedikit”.ujarnya.
Padahal cita rasa daging belut luar biasa nikmat, jauh lebih nikmat dibanding daging ikan maupun ayam, Lihat saja kalo dipanggang maka lemaknya belut akan menetes dan aromanya sedap sekali.
“Kalau di resto jepang, di Singapore, Hongkong, China, Jepang berapa harganya ? Wou, sungguh sangat mengagetkan, satu porsi bisa $ 55 dan ada yang $ 71 luar biasa kan ?”jelasnya.
Lanjutnya, Harga di level petani di Indonesia boleh dikatakan sangat murah, jauh lebih murah dari ikan, dan ada kalanya tidak laku, Jadi persoalan yang dihadapi petani adalah pemasaran produksi Belut yang masih belum bisa menembus pasar, apalagi pasar eksport.
“Jadi kalo Belut petani sudah menebus Pasar Internasional, maka Belut selain akan datangkan devisa untuk negara yang cukup besar, tentunya akan mensejahterakan para petani belut.” papar Susno Duadji yang juga Ketua KP3I ini. (007)
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
4 Rekomendasi Novel Tentang Olahraga
23 Jun 2024
-
Film “Ipar Adalah Maut” Kisah Nyata Perselingkuhan
18 Jun 2024
-
Mengenal Pabrik Semen Pertama Indonesia Warisan Sejarah UNESCO
14 Jun 2024
-
Film “Perlawanan Lintas Generasi“ Kisah Inspiratif Perjuangan Tolak Tambang Batu Bara
01 Jun 2024
-
Sekda Isnan Pimpin Pembubaran 54 Paskibraka Bengkulu 2023
01 Jun 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
Tidak ada artikel terkait berdasarkan tags.