Siklus Pemilu Tetap 5 Tahunan, Jokowi Tak Berminat 3 Periode

Gambar

Diposting: 11 Jan 2022

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Foto: Dok



Indo Barat – Presiden Jokowi menegaskan bahwa tidak berminat menjadi Presiden tiga periode. Jokowi akan patuh pada konstitusi yang mengamanatkan bahwa seorang Presiden dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, paling banyak satu kali masa jabatan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 7 UUD 1945. Presiden berharap ketentuan tersebut  harus dijaga bersama-sama.



Pada saat ini, KPU bersama DPR dan Pemerintah tengah membahas jadwal dan tahapan Pemilu 2024, dan Pilkada Serentak 2024. Pembahasan itu dimaksudkan agar mandat konstitusi untuk pelaksanaan pemilu setiap 5 tahun sekali dapat dilaksanakan dengan baik. 



Demikian rilis Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia yang disampaikan Jaleswari Pramodhawardani yang diterima Bengkuluinteraktif.com pada Selasa 11 Januari 2022. 



Pernyataan Presiden iti dirilis seiring ramai kembali pemberitaan soal penundaan pemilu yang kemudian dikaitan dengan wacana 3 periode jabatan presiden Jokowi. 



Wacana itu dilontarkan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang mengklaim para pelaku dunia usaha berharap pilpres 2024 ditunda. Klaim itu disampaikan Bahlil saat dimintai tanggapan atas hasil survei Indikator Politik yang melaporkan dukungan kepada Jokowi masih kuat. Presiden Jokowi didukung 33,3 persen responden untuk maju lagi Pilpres 2024. 



"Kalau kita mendengar dunia usaha rata-rata mereka memang berpikir proses demokrasi ini dalam proses peralihan kepemimpinan kalau memang ada ruang dilakukan proses dimundurkan itu jauh lebih baik," kata Bahlil di Channel YouTube Indikator Politik, 



Bahlil menguraikan alasan permintaan para pelaku usaha itu diantaranya lantaran para pengusaha baru saja beranjak bangkit akibat Pendemi Covid-19. Agenda politik disebut Bahlil akan memembuat iklim berusaha kembali terganggu.  



Bahlil kemudian juga menguraikan sejarah Pemilu yang pernah ditunda pada Tahun 1997. Kala itu Pemilu terpaksa ditunda kibat krisis reformasi. 



“Kebutuhan bangsa kita ini apa? Apakah persoalan pandemi Covid? apakah persoalan bagaimana memulihkan ekonomi dan bagaimana memilih kepemimpinan baru lewat Pemilu,"  kata Bahlil, Minggu, (09/01/2022).



Wacana Bahlil ini turut ditanggapi banyak pihak. Salah satunya politisi Gerindra, Fadli Zon yang secara tegas menolak wacana yang disampaikan Bahlil. Menurut Fadli siklus pemilu 5 tahunan merupakan amanat konstitusi agar iklim demokrasi terus terjaga. 



"Selain sudah menjadi kesepakatan nasional dan ditetapkan konstitusi, siklus 5 tahunan sudah bagus dan harus dipertahankan agar demokrasi tetap terjaga dan tak terjadi anomali," tulis Fadli di Twitter @fadlizon.



Editor: Freddy Watania


Kategori: Politik