Segera Diresmikan, Ini 5 Fakta Menarik Monumen Fatmawati

Gambar

Diposting: 28 Jan 2020

Serah terima Monumen Fatmawati dari BUMN ke Yayasan Fatmawati disaksikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya, Poto:Dok



Indo Barat – Sesuai jadwal yang telah ditetapkan pihak Pemerintah Provinsi Bengkulu Monumen Fatmawati Soekarno akan diresmikan pada 5 Februari 2020 mendatang, tanggal tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun Ibu Negara Fatmawati Soekarno. Monumen yang berdiri tepat di jantung Kota Bengkulu ini recananya akan diresmikan langsung presiden RI Joko Widodo bersama presiden RI Ke-5, Megawati Soekarno Putri anak dari Fatmawati dan keluarga besar Yayasan Fatmawati. 



Berikut 5 fakta menarik Monumen Fatmawati yang dirangkum Bengkuluinteraktif.com:



1. Monumen Pertama Ibu Negara di Indonesia dan Dunia



Dibalik kontroversi pembangunan monumen ibu negara Fatmawati Soekarno di Simpang Lima ternyata monumen tersebut bakal menjadi monumen ibu negara pertama di Indonesia bahkan di dunia. Menurut Kepala Dinas Sosial Pemprov Bengkulu Isakandar ZO, monumen Fatmawati merupakan monumen ibu negara pertama di dunia dan hanya ada di Bengkulu. “Patung itu hanya satu satunya di Indonesia dan bahkan didunia” Jelas Iskandar ZO, kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu pada Bengkuluinteraktif.com, Sabtu, (10/08/2019).



2. Dibuat di Bandung oleh Seniman Asal Bali



Walaupun berdiri di Bengkulu monumen Fatmawati tidak dibuat di Bengkulu. Monumen ini dibuat di Bandung Jawa Barat oleh I Nyoman Nuarta seorang seniman kenamaan asal Bali. Nyoman mengerjakan Monumen Fatmawati di pusat gallery seni Museum Nuart Sculptu Park yang terletak di bagian Bandung Utara. Nuart Sculptor Park  berlokasi di Jalan Setraduta KII/11, Bandung, Jawa Barat ini merupakan lokasi wisata seni yang ada di Bandung.



Sedangkan I Nyoman Nuarta adalah penggiat pelopor Gerakan Seni Rupa Baru yang dilahirkan di Tabanan, Bali, 14 November 1951. Nyoman Nuarta mendapatkan gelar sarjana seni rupa-nya dari Institut Teknologi Bandung dan hingga kini menetap di Bandung. Sebelum membuat monumen Fatmawati, Nyoman sudah dikenal lebih dulu lewat mahakaryanya seperti Patung Garuda Wisnu Kencana (Badung, Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), serta Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta). 



Prestasi Nyoman tidak hanya berskala nasional namun karyanya juga diakui dunia international. Nyoman Nuarta adalah penerima penghargaan Padma Awards 2018 dari Presiden India, Shri Ram Nath Kovind pada tahun 2018 lalu. 



3. Dibiayai Konsorsium BUMN



Pembangunan monumen Fatamwati Soekarno yang menghabiskan dana Rp 5 Miliar tesebut sama sekali tidak membebani APBD Provinsi Bengkulu. Seperti dirilis pihak Pemprov Bengkulu, pembangunan monument Fatmawati dibiayai sepenuhnya oleh Konsorsium BUMN, ada 12  BUMN yang terlibat langsung yaitu Bank BTN, PERURI, PNRI, PT Pos, Mandiri, BRI, Pertamina, Telokomsel, Jasa Raharja, PGN,  Angkasa Pura, dan Hutama Karya. 



Pembangunan monument Fatmawati merupakan bagian dari program “BUMN Hadir Untuk Negeri 2019”. Selain membiayai pembangunan monumen Fatmawati, program BUMN hadir untuk negeri juga membiayai fasilitas umum seperti pengadaan air bersih, pembuatan MCK dan elektrifikasi serta Program Siswa Mengenal Nusantara (pertukan pelajar). 



4. Terletak di Jantung Kota



Monumen Fatmawati tepat berdiri di jantung Kota Bengkulu yaitu, di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu. Simpang Lima adalah pusat keramaian yang menghubungkan lima lajur jalan dengan akses terpadat di Bengkulu. Arah Timur dan Barat simpang Lima adalah Jalan Soperapto dan Jalan Jati yang merupakan pusat perekonomian, arah Utara terdapat pusat pemerintahan Kota, sedangkan kearah Selatan adalah pusat pariwisata. 



Posisi strategis tempat berdirinya Monumen Fatmawati diyakini juga akan menjadi ikon baru wisata sejarah wisata di Bengkulu. Posisinya yang strategis dan mudah dijangkau ini dijamin tidak akan terlewatkan bagi siapa saja yang berkunjung ke Bengkulu.  



5. Ikon Sejarah di Bengkulu



Monumen Fatmawati sejak awal dibangun sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada jasa ibu negara pertama yang merupakan putri asli asal Bengkulu. Wanita asli pribumi ini lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dengan nama asli Fatimah. Fatmawati adalah anak dari Hassan Din dan Siti Chadijah, kedua orang tuanya adalah tokoh Muhammadiyah asal Bengkulu. 



Pada tanggal 01 Juni 1943 Fatmawati menikah dengan dengan Soekarno pada saat pengasingan di Bengkulu. Dari pernikahan tersebut, secara otomatis Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Dari pernikahanya dengan Soekarno, Fatmawati dikaruniai lima orang putra dan putri yaitu, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri (presiden RI Ke-5), Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.



Fatmawati mendapat gelar pahlawan nasional  karena telah banyak membantu kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu karya monumental yang pernah dihasilkan Fatmawati dalam mendukung kemerdekaan adalah menjahit Sang Saka Merah Putih. Berdirinya monumen ini sekaligus mejadi khazahan baru dunia wisata sejarah di Bengkulu, disamping Benteng Marlborough, Rumah Fatmawati, dan Rumah Pengasingan Bung Karno. 



Reporter : Alfridho Ade Permana

Editor: Riki Susanto