PUSKAPP Inisiasi Usulan Pahlawan Nasional untuk A.M. Hanafi

Diposting: 28 Apr 2020
Dr. Qolbi Khoiri, M.Pd.I (kanan) saat diwawancara Dr Rahimandani, MA (kiri) RMOLTV Bengkulu, Senin, 26 April 2020, Poto:Dok/RMOLBengkulu
Indo Barat - AM Hanafi berkenalan dengan Bung Karno saat pembuangan di Bengkulu. Ia anak politik dari Bung Karno karena selalu bersama Bung Karno setiap kali Bung Karno bicara politik. Demikian pula nama depan AM diberikan langsung oleh Bung Karno yang berarti Anak Marhaen. AM Hanafi adalah putra asli kelahiran Bengkulu, tepatnya di Ulu Talo, Kabupaten Seluma. Beliau pernah menjadi menteri dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Kuba, beliau lahir di Bengkulu dan meninggal di Prancis.
Demikian disampaikan Dr Qobi Khoiri Direktur Pusat Kajian Agama, Politik dan Peradaban (PUSKAPP) sebagai lembaga yang menginisiasi pengusulan AM Hanafi sebagai pahlawan Nasional. PUSKAPP menilai kiprah sosok pejuang sekaligus mantan pejabat negara itu layak dianugerahi sebagai pahlawan nasional.
“Saya bukan ahli sejarah tapi karena kegelisahan melihat tonggak sejarah Provinsi Bengkulu yang pernah menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, dimana Bung Karno pernah dibuang ke Bengkulu. Saya pikir dari prespektif sejarah itu ada entitas yang bisa diangkat, itu awalnya kita melihat sosok AM Hanafi” ujar Qolbi dalam dialog di RMOL TV Bengkulu, Senin, (26/04/2020)
Sejauh ini kata Qolbi, belum ada usulan dari masyarakat Bengkulu untuk pahlawan nasional dan usulan untuk AM Hanafi menjadi yang perdana.
“Saya pernah mengikuti proses pengusulan pahlawan nasional di daerah lain, kenapa kita belum pernah ada. Nah saya sempat berpikir, apakah memang tidak ada tokoh Bengkulu ini?. Kalau seandainya ada tokoh yang layak untuk diangkat ke kancah nasional kenapa tidak kita lakukan” kata Qolbi
PUSKAPP sejauh ini telah melayangkan surat usulan ke pemerintah kabupaten Seluma dan terus melakukan kajian-kajian terkait sosok AM Hanafi baik sebagai pejuang kemerdekaan, profil pribadi dan keluarga hingga kiprah AM Hanafi di dunia International.
“Kita akan melibatkan tokoh-tokoh politik dan seluruh stackholder, kita akan libatkan analis-analis untuk melihat bagaimana sepak terjang beliau di dunia international, bagaimana kepercayaan Fidel Castro terhadap beliau, dari Havana kemudian beliau pindah ke Prancis, kenapa kemudian beliau tidak bisa kembali ke indonesia. Itu akan kita telusuri bukti-bukti kesejarahannya” ujar Qolbi
Dosen pascasarjana IAIN Bengkulu ini berharap seluruh masyarakat Bengkulu terlibat aktif untuk mengusulkan AM Hanafi menjadi pahlawan nasional sehingga usulan masuk sebelum bulan November 2020.
“Kita sudah memulai mengkaji dan mengusulkan kepada pemerintah dalam hal ini kabupaten Seluma, kita tunggu tindaklanjutnya. Tadi pak Ketua DPRD (Novi Achrian Adeska-red) sudah menyampaikan kalau pak bupati merespon dengan baik. Kita bersyukur dan berterimakasih bupati merespon dengan baik. Menurut regulasi yang ada tim teknis harus terbentuk di daerah sehingga pemerintah provinsi bisa mengusulkan dan merekomendasikan ke pemerintah pusat” jelas Qolbi
AM Hanafi lanjut Qolbi adalah sosok pejuang kelahiran Bengkulu yang merupakan kawan dekat Soekarno dan ikut berjuang aktif memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, saat menjadi Duta Besar di Kuba AM Hanafi tidak pulang ke Indonesia karena persoalan dinamika politik.
Karir politik AM Hanafi, kata Qolbi, berhenti sejak pemerintahan Orde Baru dan menetap di Kuba dan sempat pindah ke Prancis. Barulah sejak era pemerintahan Gusdur AM Hanafi sempat beberapa kali pulang ke Indonesia.
“Ada dinamika politik yang menyebabkan dia harus menjadi orang Indonesia, cinta kepada Indonesia tetapi tidak bisa kembali ke Indonesia karena persoalan dinamika politik. Lalu kemudian karena kedekatan beliau dengan Wachid Hasyim, presiden Gus Dur pernah meminta beliau untuk kembali ke Indonesia” ujar Qolbi
Untuk memeperjuangan AM Hanafi menjadi pahlawan nasional, PUSKAPP akan melakukan adaptasi profil dan biografi AM Hanafi sehingga masyarakat Bengkulu menjadi familiar sekaligus bangga terhadap sosok AM Hanafi terutama di kalangan milineal dan generasi muda.
“Bahwa ada loh orang dusun yang tidak disangka-sangka tapi dia pernah menjadi menteri, pernah menjadi Dubes. Kemudian dia memiliki kontribusi dalam proses kemerdekaan. Kalau kita pergi Gedung Juang 45 di Jakarta itu ada nama AM Hanafi, ada sosok orang Bengkulu” Jelas Qolbi
Reporter: Riki Susanto
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
4 Rekomendasi Novel Tentang Olahraga
23 Jun 2024
-
Film “Ipar Adalah Maut” Kisah Nyata Perselingkuhan
18 Jun 2024
-
Mengenal Pabrik Semen Pertama Indonesia Warisan Sejarah UNESCO
14 Jun 2024
-
Film “Perlawanan Lintas Generasi“ Kisah Inspiratif Perjuangan Tolak Tambang Batu Bara
01 Jun 2024
-
Sekda Isnan Pimpin Pembubaran 54 Paskibraka Bengkulu 2023
01 Jun 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
AM Hanafi Sang Perlente Kawan Soekarno yang Disambut Fidel Castro
23 Jun 2021
-
Gedung Juang 45 Bengkulu Resmi Berganti Nama
20 Apr 2021
-
HUT RI ke-75: JMSI, PUSKAPP dan MCC Dukung AM Hanafi Jadi Pahlawan Nasional
19 Aug 2020
-
RITUAL dan TRADISI: Dimensi Transendental Dimasa Pandemi
23 May 2020
-
Bukan Saatnya Tentang ‘Saya’ Melainkan ‘Kita’
03 May 2020