Pertambangan Batu Bara Sumber Utama Pencemaran Udara

Diposting: 25 Sep 2023
Sosialisasi Sekolah Energi Bersih di SMAN 7 Kota Bengkulu, Foto: Dok/Kanopi Hijau Indonesia
Indo Barat – Aktivis Kanopi Hijau Indonesia, Hosani Ramos Hutapea mengatakan, penggunaan batu bara mulai dari hulu yaitu pertambangan sampai dengan pembakaranya menjadi kontributor utama pencemaran. Debu batu bara yang mengandung Sulfur, Merkuri, Arsenik, Hidrogen Peroksida, Nitrit Oksida dan logam berat lainnya beterbangan mencemari udara mulai dari area pertambangan sampai ke area penumpukan sebelum dibakar.
Hal itu disampaikan Hosani dalam rangkaian kegiatan sosialisasi Sekolah Energi Bersih yang digelar di sekolah SMA 7 Kota Bengkulu pada 20 Sepetember 2023 lalu. Gerakan ini dilakukan secara kontinyu oleh Kanopi Hijau Indonesia, sebelummnya menyasar beberapa sekolah seperti SMA Sint Carolus, SMAN 1 Kota Bengkulu, dan SMAN 4 Kota Bengkulu.
Dijelaskan Hosani, saat pembakaran abu batu bara yang lebih dikenal dengan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) terbang ke udara. Berdasarkan hasil analisis Kanopi Hijau Indonesia berdasarkan dokumen AMDAL, jika PLTU Batu Bara Teluk Sepang, Bengkulu beroperasi maka setidaknya ada 700 Kg FABA dilepaskan ke udara.
Selain itu, pembakaran batu bara juga menjadi penyebab utama dari krisis iklim yang sekarang ini sedang terjadi. Menurut data Climate Watch, sektor energi merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca, yakni 36,44 gigaton atau 71,5% dari total emisi. Secara rinci sektor listrik menyumbang 40% dari total emisi karbon di dunia.
“Krisis iklim memberikan dampak yang serius pada kehidupan kita saat ini. Semua Kejadian ini disebabkan oleh langgengnya penggunaan batubara di Indonesia. Tentunya hal ini dilatarbelakangi oleh orientasi pemerintah yang masih mengutamakan nilai ekonomi bisnis sehingga mengalahkan nilai dan prinsip kelestarian lingkungan ” papar Hosani.
Menyikapi situasi ini, siswa juga menuliskan peta jalan transisi energi versi anak muda. Penghematan listrik, mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, melakukan penanaman pohon serta melakukan kegiatan penyadaran peduli lingkungan kepada teman, keluarga dan masyarakat.
“Sebagai anak muda bisa mulai melakukan penelitian-penelitian sederhara untuk mendapatkan solusi energi alternatif pengganti energi dari PLTU batubara. Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur bumi sebagai rumah kita satu-satunya.” kata Hosani.
Editor: Irfan Arief
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Hadiri Pelantikan KAMMI Bengkulu, Rosjonsyah: Siapkan Diri Pimpin Masa Depan
01 Feb 2025
-
Forest Guardian Bengkulu Tanam Pohon untuk Pemulihan TNKS
02 Jan 2025
-
DPRD Kaur Nyatakan Siap Mendorong Perda Masyarakat Adat
31 Dec 2024
-
Yakesma Berkolaborasi dengan Pelindo dan DLHK Tanam 450 Bibit Pohon
16 Nov 2024
-
Yayasan PPHTB Lantik Tim Kerja Selamatkan Pesisir dan Hutan Tropis Bengkulu
15 Oct 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Ancam Nyawa, Warga Minta 3 Tower SUTT PLTU Teluk Sepang Dibongkar
08 Jan 2025
-
Warga Desa Padang Kuas Keluhkan Gangguan Kesehatan Diduga Akibat Paparan SUTT PLTU Teluk Sepang
19 Dec 2024
-
Kementrian LHK Lindungi Perusak Lingkungan PLTU Bengkulu
24 Sep 2024
-
Sudah Telan 2 Korban, Jaringan Listrik PLTU Teluk Sepang Membahayakan Warga
22 Sep 2024
-
Lewat Dukungan Publik, Kanopi Hijau Indonesia Bangun Sumber Energi Bersih di SMA Sint Carolus
29 Aug 2024