Pemprov Bengkulu Gandeng Unib, Optimalisasi Pelayanan Kesehatan

Diposting: 19 Oct 2019
Foto/Dok: Mc Pemprov Bengkulu
Indo Barat, Bengkulu - Komitmen Pemerintah Provinsi Provinsi Bengkulu dalam bidang kesehatan, di bawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, yang tertuang dalam visi-misi Gubernur Bengkulu yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan bidang kesehatan, terutama dalam optimalisasi tenaga kesehatan yang handal dan professional serta peningkatan kesadaran hidup sehat, menurut Dekan F-KIK UNIB Awal Prasetyo, hal tersebut telah terlaksana dengan baik.
Terkait peningkatan kualitas tenaga kesehatan, lanjut Awal Prasetyo tentunya Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak bisa bekerja sendiri. Karenanya melalui Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bengkulu diketahui telah memaksimal koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak, seperti dengan pihak akademisi, pengusaha serta stake holder lainnya.
“Sehingga pemenuhan sumber daya manusia berkualitas yang sehat itu bisa menjawab tantangan-tantangan yang ada di Bengkulu,” kata Awal Prasetyo pada saat Simposium, Workshop, Lomba Poster dan Tropical and Coastal Medicine Championship Tingkat Nasional dalam agenda Medical Duty on Sequent and Offial Symposium Rafflesia (MEDSOSIA) Ke 3, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (F-KIK) Universitas Bengkulu (UNIB) di ruang pertemuan salah satu Hotel kawasan Sawah Lebar Kota Bengkulu, Sabtu (19/10).
Hal senada juga disampaikan Mahasiswa F-KIK UNIB Muhammad Alfaris dan Enok Situngkir. Mereka menilai, apa yang telah diprogramkan dan dilaksanakan Gubernur Rohidin selama ini jelas telah meningkatkan taraf kesehatan di Bengkulu.
“Jadi kami betul-betul mengapresiasi apa yang telah dilakukan pak Gubernur. Salah satunya pak Gubernur sangat mendukung kegiatan seminar dan symposium ini, dan hadir langsung ditengah-tengah kami,” kata mereka.
Sementara menurut Gubernur Rohidin, menghadapi kemajuan zaman dan teknologi serta menghadapi era 4.0 para mahasiswa yang nantinya akan terjun dan mengabdikan diri ke tengah masyarakat harus mampu bersikap cerdas, mampu menyesuaikan dengan kebutuhan kekinian dan prilaku masyarakat sekarang.
Selanjutnya, para mahasiswa juga harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang ada saat ini, yang lebih condong pada gangguan organ vital dan jelas berbeda dengan jenis penyakit masa sebelumnya yang lebih kepada ganguan kesehatan pada tubuh bagian luar.
“Sehingga dibutuhkan betul dokter yang interpreneur, tapi tetap dasarnya itu ibarat produk, produk utamanya ya ilmu kedokteran itu dan juga dibutuhkan kemampuan komunikasi dan jaringan,” jelas Gubernur Rohidin.
Disamping itu, yang terpenting dalam mensejahterakan masyarakat di bidang kesehatan dengan optimalisasi program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang selama ini massif dikomandoi Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Kita selalu mengatakan bahwa namanya promotif dan prefentif lebih baik daripada oratif. Ini penting juga dengan pola hidup masyarakat sehat,” sampai Gubernur. (Mc)
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Rampung Dikerjakan, DPD GARIS Bengkulu Duga Pembangunan Prasarana DDTS Tidak Sesuai Spesifikasi
02 Feb 2025
-
Dukung Ketahanan Pangan, Aliansi Media Bengkulu Online Serahkan 5.000 Bibit Ikan Nila
31 Jan 2025
-
Mustarani Abidin Kembali Dilantik sebagai Sekda Lebong
31 Jan 2025
-
Pasien BPJS Kesehatan di Kepahiang Ditolak, Alasan Klinik Karena Hari Libur
27 Jan 2025
-
Wabup Arie Resmikan Gedung Baru Puskesmas Prototype Berstandar Nasional
24 Jan 2025
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Faperta Unib Perkenalkan Pupuk Kotoran Wallet dalam Budidaya Kopi
09 Dec 2024
-
Menyelami Bentuk-bentuk Media Massa: Dari TV ke Tiktok, Bagaimana Gen Z Terhubung?
06 Oct 2024
-
Peneliti: Suhu Air di Kawasan PLTU Teluk Sepang Naik 6 Derajat, Ancaman Serius Biota Laut
31 Jul 2024
-
Lebong Kembali Torehkan Prestasi Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting
21 May 2024
-
Kemenkeu, Kemenkes RI, dan BPJS Kesehatan Gelar Kegiatan MONEV Terpadu JKN di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
20 May 2024