Kota Bengkulu Segera Miliki Flyover, Dinas PUPR Susun Studi Kelayakan

Gambar

Diposting: 12 Jul 2018

Kota Bengkulu, BI – Program menuju Kota Bengkulu Smart City terus berlanjut. Dinas PUPR Kota Bengkulu telah mengalokasikan dana 1,3 miliar untuk membiayai studi kelayakan pembangunan Flayover pertama di Kota Bengkulu. 



Flayover atau jalan layang rencananya akan dibangun di akses jalan padat yang sudah mulai mengalami kemacetan. Jalan, Soeprapto, Jalan Jati tanah Patah, Jalan Natadirja adalah ruas jalan yang direncanakan akan dibangun flyover.



Saat ini Dinas PUPR Kota Bengkulu sedang menyusun studi kelayakan  (Feasibility Study) yang meliputi kajian yang dilihat dari berbagai aspek baik aspek legalitas, aspek teknis, sosial ekonomi maupun manajemen dan keuangan, nanti hasilnya akan digunakan untuk mengambil keputusan suatu proyek dijalankan, ditunda, atau tidak dijalankan, Jelas Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu pada saat ditemui di ruang kerjanya. 



“Anggaran untuk studi kelayakan sudah kita alokasikan, paket konsultasi FS-nya sudah di lelang di LPSE Kota Bengkulu, saat ini kita masih menunggu hasil lelang dari LSPE” Ujar Syafriandi, Kamis, (12/07/2018)



Lebih jauh, Syafriandi memaparkan dampak-dampak positif dari pembangunan flyover diantaranya dapat memecahkan permasalahan mobilitas dan aksesibiltas kendaraan. Flyover diharapakan memenjadi solusi alternatif atas permasalahan kemacetan yang akhir-akhir ini mulai disrasakan masyarakat.



"“konsep pembangunan yang baik pertama soal matangnya perencanaan, kedua mampu memberikan solusi sebelum masalahnya terjadi, nah, Flyover ini harus kita rencanakan jauh-jauih hari jangan sampai ketika sudah macet baru terpikir untuk mencarikan solusi, dan yang perlu dicatat ini baru tahapan studi kelayakan nanti realisasinya akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan anggaran” jelas Andi sapaan akrabnya



Hasil pantauan media ini, dibeberapa titik ruas jalan Kota Bengkulu sudah mengalami kemacetan terutama diwaktu pagi dan sore hari. Simpang Padang Harapan, Jalan Soeprapto, Simpang SKIP adalah titik jalan yang sering mengalami kemacetan. Kondisi ini disebabkan oleh kapasitas jalan yang tidak mampu menampung padatnya lalu lintas di pagi dan sore hari, dimana waktu tersebut adalah jam pergi dan pulang kerja. 



Kota Bengkulu sendiri sudah mencanangkan sebagai kota yang smart (Smart City). Dimana salah satu aspek daya dukung utamanya tersedianya infrastruktur yang baik. Infrastrukur terutama jalan adalah indikator utama smart city yaitu mobilitas masyarakat perkotaan tanpa hambatan. 



Untuk mewujudkan mobilitas tanpa hambatan tersebut tentu dibutuhkan kapasitas jalan yang memadai dengan menciptakan alur alternatif. Salah satu konstruksi akses jalan alternatif yang sangat memungkinkan untuk Kota Bengkulu salah satunya pembangunan Flyover. Demikian penjelasan Syafriandi, Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu. 



Reporter : Iman SP Noya

Editor : Freddy Watania