Kembali Kunjungi Bengkulu, Mendes PDTT Hadiri Dialog Warga NU

Diposting: 16 Aug 2018

Kota Bengkulu, BI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo kembali berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka dialog dan silahtuhrahmi bersama warga Nahdliyyin. Dengan tema Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi. Di Aula hotel latansa. Kamis (16/08).



Acara tersebut dihadiri, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo ,Ketua DPW NU Bengkulu, Zulkarnain Dali, Ketua Rais Syurya DPW NU, Rohimin, Rektor IAIN Bengkulu, Sirajuddin, Ketua DPW PKB, Herliardo, serta seluruh kader-kader NU Se-Provinsi Bengkulu.



Dalam Dialog tersebut Ketua DPW NU Zulkarnain Dali mengatakan, NU Bengkulu sudah lama berdiri dan ada beberapa cabang seperti, Kabupaten Lebong dan Kaur, menurutnya, kader NU perlu ada arahan dari Menteri Desa agar memberikan solusi untuk desa yang masih tertinggal di Bengkulu. 



Pembangunan madrasah kader akan segera di laksanakan di kabupaten Bengkulu Selatan (seluma, kaur) bengkulu utara (lebong, dan kabupaten bengkulu tengah)



"Perlu adanya bimbingan dan arahan dari menteri desa, agar dapat membangun daerah tertinggal di Bengkulu, untuk itu, perlu diyakinkan bahwa masyarakat Bengkulu mampu dalam perubahan untuk kemajuan". ujarnya.



Ia menambahkan Dalam pemberontakan PKI kader NU juga ikut berperan dalam menumpas PKI dalam menjaga keutuhan kemerdekaan indonesia. 



“Dalam pemberontakan PKI kader NU juga ikut berperan dalam menumpas PKI dalam menjaga keutuhan kemerdekaan indonesia”.sampainya



Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo dalam Dialog tersebut juga mengatakan, NU merupakan organisasi terbesar di indonesia, dan merupakan ormas terbesar didunia. Kader dan ulama NU berperan penting dalam kemerdekaan indonesia. Maka harus diperhatikan atas jasa dan perjuangannya. 



"Tapi masih banyak juga warga yang miskin dan tertinggal, mayoritas dari ormas NU. Inilah kesempatan untuk NU bersatu, membangun indonesia  salah satunya dengan perkembangan dan membangun desa,". jelasnya Eko Putra Sandjojo. 



Maka dari itu Kader NU harus mengambil peran, baik di Legislatif maupun Eksekutif dalam pembangunan bangsa indonesia kedepan. 



Sesuai nawacita presiden Jokowi yaitu pembangunan daerah miskin dan tertinggal dimulai dari pinggiran. Program transmigrasi juga menjadi garda terdepan dalam mewujudkan desa-desa mandiri dan terfokus pada tahun 2019. Pemerintah menargetkan 144 kawasan berkembang bisa terbangun dan tercipta 20 kawasawan perkotaan baru.



Menurutnya, sasaran pembangunan daerah tertinggal pada tahun 2019 rata-rata 6,90 - 7,10% pertumbuhan ekonomi, 15-15,5% persentase penduduk miskin, 62,78% indeks pembangunan manusia. Sedangkan untuk peta sebaran daerah tertinggal, tertular, terdepan (3T) dan rawan bencana sebanyak 122 daerah tertinggal. 



"Ya, sebanyak 122 daerah tertinggal dari seluruh wilayah Indonesia yakni, 13 daerah Sumatera,  12 Kalimantan,  6 Jawa-Bali, 18 Sulawesi, 26 Nusa Tenggara, 14 Maluku, 33 Papua, karena itu pemerintah terus berusaha untuk mengentaskan dan membenahi daerah-daerah tertinggal tersebut," .harapnya. 



Untuk diketahui, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) telah memberikan kebijakan transmigrasi pada periode 2015-2019 berfokus untuk mensukseskan program nawacita dengan membangun indonesia dari pinggiran. 



Kontributor : Anasril



Editor : Alfridho Ade. P