Kemarau Panjang Pengaruhi Perikanan Budidaya di Kota Bengkulu

Diposting: 03 Oct 2019
*Lilisti 1).2) Reflis 3)*
Akibat kemarau yang panjang terjadi mempengaruhi Produksi Perikanan Budidaya di Kota Bengkulu, dampak lebih dari 55 hari tidak ada hujan sangat dirasakan oleh pembudidaya ikan di Kota Bengkulu terutama di Kecamatan Selebar yang sebagian besar mengandalkan air hujan dan sumur untuk aktifitas budidaya.
Hampir sebagian besar pembudidaya ikan dan pembenih ikan mengeluh akibat kemarau sulit mendapatkan air untuk proses pembenihan dan pembesaran ikan seperti yang di alami bapak Ibrahim kelompok Mandiri Berkah Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar, lebih dari 700 Kg ikan nila mati karena kekurangan air.
Hal ini juga di alami bapak Suharun 200 kg ikan guraminya mati karena buruknya kondisi lingkungan yang disebabkan kekurangan air. Bahkan sebagian kolamnya tidak bisa diisi air karena sumber airnya berasal dari sumur bor yang pada saat ini juga sudah mengalami penurunan debit air. Hal serupa juga dialami Bapak Basuki yang juga pembudidaya sekaligus pembenih ikan. Dia harus panen paksa 100-an Kg ikan nila akibat kekurangan air.
Bahkan beberapa pembudidaya ikan yang berada di Kelurahan Kandang ada beberapa kolam yang kering dan tidak dapat melakukan aktifitas budidaya. Hal ini sangat mempengaruhi pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan seperti pada waktu sebelumnya.
Pada triwulan ini produksi benih lele oleh Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Kota Bengkulu juga mengalami penurunan, sebagian besar produksi benih di UPR menurun karena kurangnya air untuk proses pembenihan.
Para pembudidaya ikan ini mengharapkan hujan akan segera turun agar kolam-kolam ikan dapat terisi air. Sementara itu, jenis ikan yang paling terkena dampak kemarau panjang, yakni Gurame dan Nila sedangkan Lele masih bisa bertahan hidup. Dengan kondisi cuaca seperti ini, produksi dan produktivitas agak terhambat. Dikhawatirkan akan adanya penyakit yang menyerang ikan meskipun bukan penyakit yang berbahaya.
Penyakit yang menyerang ikan-ikan itu disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak ramah terhadap perikanan budidaya dimana cuaca pada siang hari terasa sangat panas sedangkan malam harinya dingin sekali. Fluktuasi suhu tersebut sangat berpengaruh terhadap ikan air tawar atau budidaya perikanan darat di wilayah Kota Bengkulu.
Oleh : Lilisti
1. Mahasiswa Pengelolaan sumberdaya alam dan Lingkungan (PSDAL) Universitas Bengkulu.
2. Kasi Teknologi Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu
3. Reflis, Dosen ESDA PSDAL UNIB
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Megathrust Pernah Dibahas dalam Novel >9SR
03 Sep 2024
-
COVID-19 Muncul Lagi, Masyarakat Diimbau Waspada dan Jaga Pola Hidup Sehat
12 Dec 2023
-
Mengulang Masa Kejayaan Rempah Indonesia
08 Oct 2023
-
Peran Aktif Masyarakat Diharapkan Bangun Bengkulu Bebas Korupsi
01 Sep 2023
-
Dewan Pers Terus Kawal Perpres Publisher Rights dan Good Journalism
14 Jul 2023
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
3 Kelompok Nelayan Jenggalu Dapat Bantuan Perahu Sampan
05 Dec 2023
-
Tersangka Kasus Korupsi di DKP Kota Bengkulu Resmi Ditahan
21 Oct 2021
-
Refocusing Anggaran, Lomba Mancing DKP Kota Bengkulu Batal
26 Mar 2021
-
Terus Berbenah, DKP Kota Bengkulu Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan
04 Feb 2021
-
Diberi Bantuan Mesin Kapal BBG, Nelayan Pulau Baai: Terimakasih DKP Kota Bengkulu
20 Jan 2021