DPRD Kota Bengkulu Hearing Terkait Sidak Banjir di Bentiring Permai

Gambar

Diposting: 22 Jan 2019

Bengkulu,BI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu gelar hearing dengan sejumlah pihak, Selasa (22/1/2019). Rapat dengar pendapat ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti hasil sidak Komisi II DPRD Kota Bengkulu terkait masalah dugaan belum keluarnya perizinan PT. Askani Karya yang mengakibatkan bencana banjir di Perumahan Bentiring Permai.



Sejumlah pihak yang yang hadir dalam rapat tersebut adalah Assisten II Pemerintah Kota Bengkulu, Kadis PUPR, Kadis Perkim, Kadis PTMPTSP, Camat Muara Bangkahulu, dan Lurah Bentiring Permai. Rapat dengar pendapat dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu Saur Manalu.



Dirinya menyampaikan hasil sidak pada Selasa 15 Januari 2019 lalu, gorong-gorong yang ada di kawasan tersebut memang terlalu kecil. Ada 3 rumah yang ada di sana, setiap hujan selalu digenangi air. “Warga sekitar yang terkena dampaknya, meminta keadilan dan solusi untuk mengatasi banjir ini,” ujar saur.



1



Kuasa Hukum Warga Bentiring, Reno menyampaikan pada saat banjir, rumah kliennya mengalami banjir hingga terendam seluruh rumahnya. Ia menduga banjir ini akibat pembangunan perumahan oleh PT. Askani Karya, Kami mengantongi bukti bahwa PT. Askani Karya belum memiliki izin,” kata dia, di Ruang Rapat DPRD Kota Bengkulu.



 Asisten II Kota Bengkulu Matriyani mengaku belum ada laporan terkait masalah ini kepada dia. Ia juga sudah mengonfirmasi ke pihak DPMPTSP bahwa perusahaan tersebut belum memiliki izin. “Kita akan mencari solusi yang terbaik. Kalau dari developer bisa mengambil tanah (yang banjir) itu, mungkin bisa kita lakukan,” jelasnya.



1



Kepala bidang  Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Bengkulu Fery Rizal mengatakan, kawasan tersebut memang sudah sering terjadi banjir sebelum dibangun perumahan. Hal ini diakibatkan gorong-gorong yang ada di sana tidak mampu lagi menyalurkan air. “Karena itu, kedepannya akan kita programkan (pembangunan) di sana,” ujarnya.



Hal yang sama juga disampaikan Iwan pihak perusahaan, Kawasan tersebut memang sudah banjir sejak lama. Dirinya menggaris bawahi bahwa yang banjir ini adalah 3 (tiga) rumah warga, bukan seluruh perumahan. “Kami sudah ada upaya solusi dengan warga. Misalnya, gorong-gorong akan dibangun jembatan, atau bantu timbun, atau beli rumah tersebut,” sampai iwan.(Adv)



 



Reporter : Anasril



Editor : Alfridho Ade P

 

Kategori: Daerah