Benny Suharto Politisi Balik Layar yang Kini ‘Manggung’

Benny Suharto, Foto: Dok

Indo Barat –Mengurus PAN bukanlah perkara mudah, partai yang penuh dinamika ini selalu menjadi ikon dalam literasi politik di tanah air. Wajar saja, sang pendiri adalah suhu-nya ilmu politik. Prof Dr Amien Rais satu-satunya tokoh pemikir politik yang mampu bertransformasi menjadi pemain politik sekaligus. Begitu juga degan fenomena bermunculanya kader-kader muda PAN, baik di tingkat nasional maupun daerah yang notabene-nya kaum milenial-intlektual. 

PAN Provinsi Bengkulu misalnya, selalu menampilkan tokoh-tokoh muda potensial sehingga mampu menjadi partai papan atas sejak era berdiri. Sebut saja Helmi Hasan yang baru berumur 39 tahun namun sudah mampu menduduki kursi Wali Kota Bengkulu dua periode. 

PAN bahkan dua kali berturut-turut mampu mendudukan kadernya untuk kursi DPR RI, periode 2009-2014,2014-2019. Sebuah capaian yang sangat membanggakan bagi PAN dan kader-kadernya. Capaian itu pantas disebut prestasi karena Provinsi Bengkulu hanya kebagian 4 kursi untuk DPR RI dari puluhan partai peserta pemilu yang ikut bertarung. Bahkan partai-partai yang notabene-nya partai ‘tua’ pun tidak segemilang prestasi yang ditorehkan PAN terutama di arena senayan. Begitu juga dengan partai seumuran yang belum mampu berbicara banyak di pemilu-pemilu terakhir. 

Disitulah peran strategis sosok Benny Suharto yang memainkan kepiawaianya dibalik suksesi partai berlambang matahari itu. Politisi yang banyak berkarir di dunia wirausaha ini menjadi aktor dibalik layar atas kesuksesan PAN di sepuluh tahun terakhir. Pada Munas lalu, untuk mentasbihkan perannya sebagai pembesut PAN, Benny Suharto didaulat menjadi Pengurus DPP dengan jabatan Pambina Wilayah Partai Amanat Nasional Provinsi Bengkulu. Namun, jauh sebelum itu, keterlibatanya di partai amanat nasional telah berlangsung lama. Kiprahnya memang tidak terlihat dipermukaan namun, seluruh pengurus elit PAN di Bengkulu telah merasakan sentuhanya dalam menyukseskan partai di berbagai agenda politik. 

Kiprah Benny yang banyak bergelut di tingkat nasional telah mampu menjadi penyambung lidah dinamika politik lokal ke nasional. Tidak hanya di PAN, pada dimensi politik lain pun sosoknya selalu andil. Benny berperan menjadi mediator, fasilitator, dan sekaligus eksekutor putusan-putusan strategis politik untuk Provinsi Bengkulu sehingga kebijakan politik itu berdampak banyak bagi pembangunan.

“Saya kira pemilu kali ini momentum yang tepat bagi saya untuk lebih formal terlibat dalam pembangunan, saya menyadari tidak selamanya kiprah dibalik layar terus dipertahankan, politik butuh eksistensi agar peran kita dalam pembangunan dapat benar-benar dirasakan masyarakat. Selama ini saya terlibat aktif dalam politik tapi bukan sebagai legislator atau jabatan di eksekutif, dampaknya mungkin lebih banyak tapi gerakannya silent, Insyallah di pemilu tahun ini saya maju untuk  DPR RI, mohon doa dan dukungan” kata Benny 

Nama Benny Suharto sebenarnya sudah tidak asing di kalangan warga Bengkulu. Ayah dari 3 orang anak ini sempat digadang-gadang menjadi calon Wali Kota Bengkulu di pilwakot lalu. Nama Benny Suharto bahkan disebut calon kuat karena memiliki basis massa yang sangat terorganisir. Benny Suharto memiliki latar belakang keluarga dan komunitas yang solid dan ditambah kemampuan coz politik yang sangat mapan. Apalagi berbicara soal jejaring dan konekasi yang memang menjadi keahliannya.

Selain aktif di politik sosok pria ramah ini sebenarnya lebih dikenal sebagai pengusaha sukses. Banyak bidang usaha yang ditekuni mulai dari perternakan, pertambangan, properti, farmasi hingga usaha yang berbasis UMKM. Melalui aktifitas wirausaha inilah Benny Suharto telah banyak menanam manfaat kepada masyarakat. Beberapa waktu lalu Benny sempat berbagi bibit pertanian untuk masyarakat Seluma. 1.300 batang bibit nangka madu dibagikan kepada petani Seluma. Sebelumnya, Beny juga menjalin kerjasama dengan Pemprov Bengkulu dalam program perternakan sapi serta ikut mempromosikan kopi robusta di Kepahiang.

“Itu semua saya bangun melalui jaringan di tingkat nasional. Sebenarnya banyak program yang bisa kita boyong ke Bengkulu terutama sektor pertanian, perternakan, atau program-program pelatihan wirausaha namun itu butuh kerjasama dan kapasitas, maksud saya kapasitas dalam arti yang luas seperti anggota legislatif agar program nasional itu lebih cepat berjalan dan lebih efektif” ucap pemegang gelar Magister Hukum ini 

Lebih jauh, Benny Suharto berharap di pemilu 2019 akan lahir tokoh politik yang benar-benar mampu membawa perubahan untuk Provinsi Bengkulu. Menurutnya membangun Bengkulu harus terintegrasi mulai dari daya dukung masyarakat sampai dengan sinkronisasi antara legislator dengan eksekutif baik tingkat daerah maupun nasional. Pola inilah yang ditawarkan Benny Suharto bila di pemilu mendatang dipercaya masyarakat untuk menuju senayan. 

“Saya melihat akhir-akhir ini komunikasi pembangunan antara pemda baik antar provinsi dengan pemkab/pemkot maupun lintas kabupaten kota jalan ditempat, begitu juga dengan konsolidasi antar wakil rakyat di nasional (DPR RI dan DPD-red) dengan pemda yang seolah-olah terputus, tokoh-tokoh politik kita lebih senang menampilkan gaya berkompetisi ketibang membangun kolektifitas, kedepan mari kita bangun kolaborasi untuk Provinsi Bengkulu” harap Benny

Untuk persiapan pileg, Benny mengaku telah memiliki tim pemenang di seluruh Kabupaten dan Kota. Benny mematok target untuk mengamankan kursi PAN di DPR RI. Menurutnya kerja kolektif caleg PAN di tingkat daerah dan pusat akan menjadi modal dasar untuk mengulangi kesuksesan PAN seperti di pemilu lima tahun lalu. Benny Suharto sangat menyadari terjadi persaingan antar caleg baik antar parpol maupun antar caleg dalam satu parpol. Fenomena ini menurutnya wajar terjadi karena sistem pemilu terbuka yang dianut oleh sistem demokrasi di Indonesia.

“untuk masalah ini saya jamin internal PAN sudah clear, masing-masing caleg punya fungsi dan tugas untuk kepentingan kolektif partai, begitu juga dengan celeg DPR RI dari PAN saya yakin semuanya memiliki kompetensi untuk menyumbang suara ke partai” jjar Benny

Reporter : Anasril Azwar

Penulis : Riki Susanto

Editor : Freddy Watania