Bengkulu Galang Donasi untuk Korban Bencana di Kalsel dan Sulbar

Gambar

Diposting: 17 Jan 2021

Banjir di Kalimantan Selatan, Foto: Dok



Indo Barat - Musibah yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia mengetuk simpati banyak pihak termasuk Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang mengajak seluruh OPD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menggalang dana demi meringankan beban warga terdampak bencana di Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).



“Teman-teman sekalian di jajaran Pemprov Bengkulu, mari kita buat donasi untuk Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel)," ajak Gubernur Rohidin, Minggu,  (1817/01/2021).



Kotak donasi rencananya akan dikumpulkan mulai Senin besok. Tidak hanya melibatkan OPD termasuk pula instansi-instansi vertikal yang memungkinkan. Dengan donasi itu, Gubernur berharap Bengkulu menjadi inisiator penggalangan dana. “Hasil donasinya akan dikumpulkan dalam satu rekening kemudian dapat disalurkan secara bersama-sama”



Ia pun meminta kepada Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri juga mengkoordinir seluruh Pemda Kabupaten Kota untuk ikut bersama-sama melakukan donasi. "Akan lebih baik lagi pak sekda juga mengkoordinir pemda kabupaten/kota. Diajak menjadi satu pintu yaitu melalui Pemprov Bengkulu. Jadi bantuan ini atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Bengkulu"



Berdasarkan informasi dari Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 7 Kabupaten/Kota terdampak banjir di Provinsi Kalsel berdasarkan data yang terhimpun pada 16 Januari 2021. Sementara gempa berkekuatan magnitudo 6,2, yang terjadi Jumat lalu, (15/01/2021) di Sulbar menelan 46 korban meninggal dunia dan 826 tercatat luka-luka.



Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor telah menyatakan peningkatan status Bencana di kalsel dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat. Keputusan itu diambil, mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah. 



Berdasarkan laporan kejadian bencana di 13 kabupaten/kota yang memiliki resiko tinggi terhadap bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang. 



Kabupaten yang dilanda banjir cukup parah diantaranya Banjar, Tanah Laut, Balangan, Hulu Sungai Tengah, dan Banjarbaru. Dengan ketinggian rendaman air mencapai pinggang orang dewasa di sejumlah titik.



Kondisi Ini dikhawatirkan akan berdampak pada terganggunya aktifitas ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat. 



"Dengan ini menetapkan dan meningkatkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Gelombang Pasang menjadi Status Tanggap Darurat," Kata Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Kamis, (14/01/2021)



Ia juga menginstruksikan pihak-pihak terkait kebencanaan segera melakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana. Dalam pelaksanaan di lapangan koordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel.



Editor: Riki Susanto