Tidakkah Kau Rindu?
Featured Image

Tidakkah Kau Rindu?

Diposting pada May 17, 2019 oleh Penulis Tidak Diketahui

Tugasnya mengayomi yang muda dan membimbing dengan sepenuh hati, namun sifat jahilnya juga sesekali muncul membuat saudara kandungnya kesal bahkan hingga menangis.

Walaupun sering menggoda adiknya hingga menangis, Ia juga sering membela saudara kandung termuda di keluarganya jika ditangisi. Menenangkan, mendiamkan, hingga memunculkan kembali senyum simpul di bibir adiknya.

Keberadaannya terkadang membuat jengkel karena kelakuan isengnya yang keterlaluan, tapi kehadiran raut wajah candanya diam-diam dirindukan.

Bertanya adalah sesuatu yang canggung dilakukan, diejek olehnya karena tidak tahu atau tidak paham masalah sepele tugas sekolah. Walau dicela terlebih dulu, Ia kemudian dengan sabra mengajari saudara kandung yang lebih muda darinya itu, satu demi satu soal ikut dikerjakan olehnya sampai adiknya mengerti dan paham.

Ada kalanya ia rela berkorban ikut banging kala pagi buta untuk mengantar sang adik ke tempat tertentu. Begitu juga kala malam, ia mau menjemput karena tidak tega melihat sahabat kecilnya itu pulang sendirian.

Tersenyum lebar sambil tertawa menunjukkan barisan-barisan giginya, sambil menjulurkan tangannya, memainkan jari jemari untuk dipersiapkan mencolek jahil. Itulah kebiasaannya saat menjahili saudara kandung perempuannya itu. Tawa terkikik nyaris selalu dikeluarkan dari bibirnya ketika melihat ekspresi kesal sang adik.

Namun, tawa itu tidak sesering dulu. Candaan serta guyonan yang dilontarkan olehnya makin jarang terdengar. Kesibukan dan waktu yang tersedia jarang mempertemukannya dengan sang adik. Ia hanya bertukar pandangan atau sapaan kecil jika sempat dan pada waktu yang pas.

Tidak ada lagi guyonan atau godaan jahil darinya, menghabiskan waktu bersama juga dikalahkan oleh gawai masing-masing.

Disaat akhir pekan, baik kakak atau adik sudah menyiapkan rencana kegiatan sendiri-sendiri. Interaksi antarsaudara menjadi berkurang, kehabisan topik pembicaraan menjadi persoalan.

Dengan bertambahnya umur, semakin berkurang kedekatannya dengan sang adik.

Kedua pihak tentu tidak menginginkan hal ini terjadi, namun apa daya kesibukan sedikit semi sedikit ikut menjauhkan.

Tidakkah kau rindu masa-masa bermain bersama, wahai kakak?

 

Penulis: Fabbiola Irwan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta 

 

Kategori: Feature