SPS dan PWI Sumut Kolaborasi Jadikan Wartawan Profesional
Featured Image

SPS dan PWI Sumut Kolaborasi Jadikan Wartawan Profesional

Diposting pada July 28, 2022 oleh Penulis Tidak Diketahui

Workshop pra-UKW PWI dan SPS Sumut, Kamis, 28 Juli 2022, Foto: Dok

Indo Barat – Bekerja dengan mengedepankan profesionalitas dan kompetensi bagi seluruh anggota PWI adalah bukti kebanggaan sebagai anggota. Sebab, PWI adalah wadah wartawan yang selalu memberikan pendidikan kepada anggotanya agar bekerja secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ujian anggota PWI adalah wujud kolaborasi apik yang dilakukan SPS dan PWI Sumut menjadikan wartawan profesional.

Hal itu disampaikan Ketua PWI Farianda Putra Sinik dalam acara Workshop pra-UKW dan ujian anggota muda serta naik tingkat PWI di Hotel Polonia, Kota Medan, Kamis, (28/7). “Kita harus bangga menjadi anggota PWI dan kebanggaan itu kita tunjukan dengan cara kita bekerja secara profesional dan kompeten,” ujar Farianda. 

Ia mempersilaka siapa saja yang ingin masuk ke PWI. Namun, diwajibkan minimal bisa membuat sebuah berita. “Yang masuk anggota PWI tahun ini sangat-sangat antusias, juga ada anggota yang naik status ke anggota biasa,” kata dia. Farianda juga berharap agar peserta seleksi bersungguh-sungguh hingga lulus. 

Tantangan perusahaan pers dalam menghadapi era digitalisasi yakni jika era digital diartikan sebagai era yang serba menggunakan teknologi dan internet. Maka industri pers memang tidak bisa dilepaskan dari digitalisasi tersebut. 

“Perusahaan pers yang biasanya terbit dalam bentuk cetak, kini mulai menguranginya dan beralih menggunakan platform online. Cukup dengan satu genggaman di tangan anda, sudah bisa mengetahui berita – berita ter-update,” katanya. 

Frianda melanjutkan, tingkat kepercayaan surat kabar harian menurun 36,3 porsen. Sisi lain media siber 37, persen. “Inilah yang selama ini di hadapi oleh media cetak. Contoh oplah cetak biasanya 10 ribu per harinya, kini turun drastis menjadi dua ribuan,” keluhnya. 

Intinya, kata Ketua PWI Sumut ini, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan pers media siber membuat konten-konten yang original dan tidak salin berita media lain. “Bagaimana melakukan perubahan, jadi mulai dari saat ini,” pungkas Farianda.

Sekretaris SPS Sumut, Rianto Ahgly mengatakan, UKW sangat dibutuhkan karena menjadi pimpinan di redaksi wajib memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. 

“Wartawan atau jurnalis tidak terlepas dari unsur-unsur komunikasi. Hal umum yang di lakukan oleh wartawan adalah mencari informasi dengan mempedomain rumus 5W + 1H,” kata RIanto.  

Media siber atau media online saat ini berkembang dengan sangat-sangat pesat namun, masih banyak yang media yang copy paste berita media lain. 

“Jadi, wartawan itu di wajibkan untuk menguasai kemampuan dasar-dasar jurnalistik. Diwajibkan mampu menguasai teknik tata bahasa yang efektif,” ucap Rianto yang juga sebagai Ketua Jaringan Media Siber Indonesia Sumatera Utara (JMSI Sumut). 

Hal yang sama dikatakan Ketua Dewan Kehormatan (DKP) PWI, M. Syahrir yang menyebut roh wartawan adalah kompetensi. “Jangan anda klaim wartawan apa bila berita anda copy paste. Jadi, wartawan itu harus bisa menulis dengan mengikuti undang-undang pers dan bukan suka salin berita orang,” tegasnya. 

Tugas wartawan itu, lanjut dia, adalah mencari berita dan bukan sebagai penegak hukum. “Jangan seperti kejadian di Banten, seorang wartawan menyetop mobil yang menggunakan plat merah kemudian mengatas namakan dirinya sebagai wartawan dan melakukan wawancara dengan pertanyaan mengapa menggunakan mobil dinas di hari Mingggu. Nah, seperti ini jangan dicontoh yang tidak benar. 

Ia menyampaikan hal senada soal integritas wartawan. Mantan Ketua PWI ini memberi contoh, betapa dunia bisa diguncang dengan sebuah berita bila wartawan benar-benar bekerja secara profesional. “Wartawan Washington Post sudah memberi kita pelajaran betapa profesionalitas wartawan sangat berarti, bahkan bagi sebuah negara,” ujar dia.

Editor: Freddy Watania

Kategori: Edukasi