Kopi Tutuk Lesung Curi Perhatian di Pesona Daerah Bengkulu Selatan
Featured Image

Kopi Tutuk Lesung Curi Perhatian di Pesona Daerah Bengkulu Selatan

Diposting pada November 11, 2018 oleh Penulis Tidak Diketahui

Kota Manna – Even tahunan milik pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Selatan kembali digelar di Pantai Pasar Bawah Kota Manna. Event wisata yang dikenal dengan PENDABS (Pesona Derah Bengkulu Selatan) menghadirkan banyak sesi kegiatan, salah satunya pameran kuliner khas Bengkulu Selatan. 

Di sesi inilah Kopi Tutuk Lesung mampu mencuri perhatian pengunjung. Stan Kopi Tutuk Lesung menjadi stan yang paling banyak dikunjungi, Plt Bupati Bengkulu Selatan, Kapolres, Sekda, anggota DPRD tidak ketinggalan menyambangi stan ini. Plt Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi bahkan memberikan apresiasi khusus atas hadirnya Kopi Tutuk Lesung di Pesona Daerah Bengkulu Selatan 2018. Gusnan dan rombongan ikut menikmati kopi yang disajikan pemilik Stan.

“mereka anak muda, ini ide kreatif, pemerintah daerah pasti memberi dukungan, kopi tutuk lesung bisa kita jadikan ikon minuman kopi untuk di Bengkulu Selatan” Kata Gusnan Mulyadi ketika berkunjung di Stan Kopi Tutuk Lesung, Minggu, (11/112018)

Stan Kopi Tutuk Lesung menyajikan lebih dari 200 kap yang khusus disajikan bagi peserta Adventur Trail di acara PENDABS. Namun, juga menyiapkan kopi untuk dijual kepada pengunjung, selain itu juga ada dalam kemasan yang siap dibawa pulang untuk oleh-oleh.

Vika Herlina ketua UKM Anak Negeri menyampaikan, Kopi Tutuk Lesung dikelolah secara tradisional dengan cara ditumbuk menggunakan Lesung (alat penumbuk tradisional yang terbuat dari kayu biasanya berbentuk persegi panjang dengan diberi lobang di tengah-tengah). Tidak hanya itu, kopi tutuk lesung diambil dari biji kopi pilihan yang dikeringkan menggunakan bantuan panas matahari. Setelah kering kopi selanjutnya di masak dengan pasir menggunakan kuali khusus. 

“UKM kami sudah memperkerjakan ibu-ibu rumah tangga 15 orang,Insyallah mereka dapat penghasilan,  ide ini lahir dari kami teman-teman mahasiswa kebetulan saya dipercaya untuk menjadi ketua UKM” Kata Vika Herlina yang juga masih berstatus mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu ini 

Usaha pengolahan bubuk Kopi Tutuk Lesung ini sudah berjalan kurang lebih 1 tahun di Desa Suka Negeri, Seginim, Bengkulu Selatan. Penerapan pola tradisional dalam produksi kopi ini sengaja dilakukan untuk menjaga cita rasa kopi. Pengolahan kopi menggunakan Lesung sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat di Bengkulu khususnya di Bengkulu Selatan. Tapi dizaman sekarang, sudah sulit ditemukan pengelolaan bubuk kopi dengan cara ini. 

'

“Kami tidak 100 persen bisnis namun kami juga ingin mengangkat nilai-nilai budaya lokal di daerah setempat yang kami anggap sudah hampir punah, salah satunya perkakas tradisional Lesung yang dulunya menjadi alat utama di masyarakat, harapan kami semoga UKM ini bisa memberikan dampak yang positif bagi desa, pemerintah untuk menaikkan perekonomian dan wisata kuliner di Bengkulu” Kata Vika . 

UKM Anak Negeri memasang target menjadikan Kopi Tutuk Lesung menjadi ikon Bengkulu Selatan dan Bengkulu baik di kancah nasional maupun internasional. “Kendala saat ini, masih terbatasnya fasilitas penunjang dalam pengolahan bubuk kopi, kami butuh dukungan semua pihak termasuk Pemda, kalau stok bahan baku masih melimpah” Tutupnya

Reporter : Kasrul Pardede
Editor : Riki Susanto

Kategori: Humaniora