Yuk! Kenali Apa yang Baru di TPS di Tengah Pandemi COVID-19
Diposting: 20 Oct 2020
Komisioner kPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah saat menyampaikan materi di acara JMSI Talk Series II, Selasa, 20 Oktober 2020, Poto:Dok
Indo Barat - KPU Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu 2020 di Hotel Santika, Selasa, 20 Oktober 2020.
Sosialisasi yang dikemas dalam JMSI Talk Series tersebut mengambil tema "Suksesi Pilkada di Tengah Pandemi" yang dieksplore lebih jauh dalam Perspektif Media dan PKPU Nomor 10 Tahun 2020.
Komisoner KPU Provinsi Bengkulu, Darlinsyah yang menjadi narasumber memaparkan, KPU saat ini sudah siap menyelenggarakan pilkada aman dari Covid-19 tanpa mengkesampingkan nilai-nilai demokratis dalam melaksanakan pilkada. Revisi Peraturan KPU (PKPU) telah dilakukan, yang disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19. Berbagai peraturan dan ketentuan baru diundangkan, guna memastikan pilkada aman meski di tengah pandemi.
"Hal baru itu diantaranya adalah 500 pemilih dalam satu TPS, pengaturan kedatangan, penggunaan sarung tangan, desinfeksi TPS, pelindung wajah, masker, tinta tetes, tidak bersalaman, KPPS sehat, dilarang berdekatan, cek suhu, dan mencuci tangan," kata Darlinsyah.
Berikut hal-hal baru di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menurut Komisoer KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah yang diadopsi dari PKPU Nomor 10 Tahun 2020.
- Jumlah pemilih per-TPS dikurangi dari maksimal 800 menjadi maksimal 500 orang.
- Kehadiran pemilih ke TPS diatur jamnya, setiap jam untuk sekian pemilih. Jadi, kehadiran pemilih rata per-jam, tidak menumpuk di pagi hari seperti sebelum-sebelumnya.
- Saat pemilih antri di luar maupun di dalam TPS diatur jaraknya, sehingga tidak terjadi kerumunan.
- Dilarang bersalaman, terutama antara petugas KPPS dengan pemilih. Termasuk sesama pemilih.
- Disediakan perlengkapan cuci tangan portable di TPS, bagi pemilih sebelum dan sesudah mencoblos.
- Petugas KPPS mengenakan masker selama bertugas, disiapkan masker pengganti sebanyak 3 buah selama bertugas. Pemilih diharapkan membawa masker sendiri dari rumah. Di TPS hanya disediakan cadangan dalam jumlah terbatas. Baca juga: Harapan Penundaan Pilkada dan Hak atas Kesehatan yang Harus Jadi Prioritas...
- Petugas KPPS mengenakan sarung tangan selama bertugas. Setiap pemilih disediakan sarung tangan plastik (sekali pakai) di TPS.
- Petugas KPPS mengenakan pelindung wajah (face shield) selama bertugas.
- Setiap pemilih diharapkan membawa alat tulis sendiri dari rumah untuk menuliskan atau memberikan tanda tangan dalam daftar hadir. Dengan cara ini, satu alat tulis tidak dipakai bergantian oleh ratusan orang.
- Di setiap TPS disediakan tisu kering untuk pemilih yang selesai mencuci tangan sebelum maupun sesudah mencoblos di TPS.
- Petugas KPPS yang bertugas di TPS harus menjalani rapid test sebelum bertugas, sehingga diyakini sehat/tidak membahayakan pemilih selama bertugas.
- Setiap pemilih yang akan masuk ke TPS dicek suhu tubuhnya. Jika suhunya di bawah standar, dibolehkan untuk mencoblos di dalam TPS.
- Lingkungan TPS didesinfeksi sebelum maupun sesudah proses pemungutan dan penghitungan suara.
- Setiap pemilih yang selesai mencoblos tidak lagi mencelupkan jari ke dalam botol tinta, tetapi tintanya akan diteteskan oleh petugas.
- Jika ada pemilih bersuhu tubuh di atas standar (di atas suhu 37,3 derajat celsius), maka dipersilakan untuk mencoblos di bilik suara khusus, yang berbeda dengan bilik suara di dalam TPS, namun masih di lingkungan TPS tersebut.
Reporter: Riki Susanto