Vendor Pesta Pernikahan Gelar Simulasi dengan Prokes, Gubernur Perankan Tamu

Diposting: 24 Jan 2021
Simulasi pesta pernikahan dengan penerapan prokes di Bengkulu, Minggu, 24 Janauri 2021, Foto: Dok
Indo Barat – Usai menggelar audiensi dengan Gubernur Bengkulu beberapa waktu lalu, Minggu, 24 Januari 2021 para vendor pesta pernikahan di Provinsi Bengkulu menggelar simulasi pesta pernikahan dengan penerapan protokol kesehatan di Bumi Ayu, Kota Bengkulu.
Nampak dalam simulasi, para vendor menggelar pesta pernikahan dari prosesi awal sampai akhir sama persis dengan pesta pernikahan yang kerap digelar masyarakat. Ada sepasang pengantin, orang tua pengantin, penyambut tamu, dekorasi, panggung, meja prasmanan, hingga pemeran tamu undangan.
Hanya saja seluruh rangkaian itu diterapkan protokol kesehatan. Diantaranya, pengantin tidak bersalaman dengan tamu undangan, meja prasmanan yang hanya diisi nasi kotak, tempat duduk yang berjarak 1 meter dan seluruh yang hadir wajib bermasker. Disediakan pula tempat cuci tangan atau handsanitizer.
Simulasi ini dihadiri oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang berperan sebagai tamu undangan. Nampak dalam simulasi, Gubernur datang dengan menggunakan masker dan langsung mencuci tangan. Tak lama berselang, gubernur berjalan ke arah pengantin untuk mengucapkan selamat.
Gubernur hanya mengangkat tangan sebagai tanda salam tanpa berjabat. Diikuti dengan foto dengan pengantin dengan jarak yang telah dtentukan.
Diakhir simulasi, gubernur meninggalkan arena pesta dan melewati meja prasmanan yang sudah disiapkan nasi kotak. Gubernur kemudian diberi nasi kotak oleh petugas dan langsung meninggalkan arena. Simulasi berakhir.
Dikatakan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya, simulasi yang diambil para vendor dengan menggelar simulasi pesta pernikhan dengan prokes perlu didukung. Langkah tersebut kata Gubernur, dapat mengedukasi masyarakat dalam melaksanakan resepsi pernikahan di era kebiasaan baru.
"Panduan yang disajikan sudah sangat jelas sesuai protokol kesehatan mulai dari awal hingga akhir, nanti akan dibuat dalam bentuk audio visual atau iklan layanan masyarakat," kata Gubernur Rohidin, Minggu, (24/01/2021).
Lebih lanjut, Rohidin mengatakan bahwa pelaksanaan resepsi pernikahan di era kebiasaan baru punya konsekuensi logis, seperti kebutuhan atas tenaga ekstra dan biaya tambahan. Wedding Organizer (WO) yang betul-betul paham, bertanggung jawab sesuai prokes.
Selain itu, pihak tuan rumah juga perlu menyiapkan sarana prasarana sesuai standar prokes yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Pelaksanaan resepsi di era kebiasaan baru ini perlu dilakukan secara berkaitan, mulai tuan rumah yang harus mewajibkan aturan prokes, pihak WO yang paham akan prokes, hingga kesadaran tamu undangan agar tetap mematuhi prokes. Jika 3 komponen ini dilakukan, resepsi pernikahan dapat dilaksanakan. Ditambah, pendampingan dari satgas covid ataupun aparat keamanan" terang Rohidin.
Sementara itu, menurut perwakilan Asosiasi Vendor Pernikahan Bengkulu, Sinarman Jaya, jumlah vendor di Provinsi Bengkulu mencapai 1.500 vendor, dengan total jumlah pekerja lebih dari 4.500 orang. Mereka terdiri dari jasa dekorasi pelaminan, penyewaan tenda, catering, penata rias, orgen tunggal, master ceremony (MC), videografer dan fotografer, serta masih banyak lagi.
“Alhamdulillah hari ini kami dari asosiasi jasa pernikahan mendapat respon yang sangat positif dari bapak Gubernur. Simulasi tadi menjadi role model, acara resepsi yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Kami berkomitmen, dan mengharapkan sinergi yang baik dari masyarakat, agar pelaksanaannya nanti berjalan dengan lancar," ucap Jaya.
Editor: Alfridho Ade Permana