Si Dungu Bercerita

Diposting: 01 Nov 2018
Perjuangan adalah langkah awal menuju kesuksesan, banyak orang terkesan melihat para sarjana lulus dengan nilai cumlaude dan mengecilkan orang orang yang masih bergelut di dunia akademik dan parahnya lagi sampai terucap kata kata "kuliah aja kamu lama selesai apa lagi sukses" ucap mereka dengan penuh kebanggaan.
Sebuah pertarungan psikologis bagi orang tuang, mungkin hati mereka teriris ketika anak tetangga sudah menyelesaikan studinya sedangkan anaknya masih berjuang menggeluti dunia pendidikan. Namun, begitu hebatnya kasih sayang orang tua kepada anaknya, sang ibu tegar dan besar hati ketika ditanya tetangga "anakmu kapan wisuda?" sebuah pertanyaan yang sangat menampar bagi seorang ibu.
Sang ibu tetap sabar dalam menyemangati dan mendoakan anaknya, karena sang ibu tahu puncak kesuksesan tidak semata dilihat dari cepat lambatnya menyelesaikan perkuliahan. Sang ibu pun tahu, untuk mencapai kesuksesan harus menghadapi rintangan yang besar.
Seperti kata pepatah "kapal yang besar tidak akan cepat menepi jika patah kemudi, namun perahu yang kecil akan menepi walau hanya dengan sebilah bamboo." Kata kata itu meyakinkan sang ibu, bahwa anaknya sekarang sedang berjuang dalam mencapai kesuksesan hidupnya walau dalam keterlambatan.
Demikian juga dengan Si anak tidak sedikit juga hati sang anak yang tergores dan tersentak ketika melihat teman dan kawan seperjuangannya sudah memakai toga. Teman yang dulunya tempat bersenda gurau, teman yang dulunya tempat berbagi rasa suka dan duka namun kini ia harus berjuang sendirian mengahadapi ketangguhan sang dosen. Namun tidak bisa dipungkiri, siapa yang bisa ia yang mendapatkannya, siapa yang punya ia memilikinya. kecerdasan kadang dikalahkan dengan keberuntungan, kepintaran kadang dikalahkan dengan kepulusan (uang). Banyak juga orang yang meraih kesuksesan (bagi dirinya) mengeluarkan uang yang berlimpah ruah, membeli kekuasaan, membeli jabatan, membeli pengakuan, bahkan harga diripun mereka perjualbelikan.
Sangat miris, jika dunia pendidikan,sosial,hukum bahkan dunia politikus harus dihargai dengan senilai rupiah (uang). betapa serakahnya mereka jika jabatan, kekuasaan, dan keberhasilan diimpaskan dengan rupiah. Pejamkanlah matamu sejenak lalu engkau pikirkan, apakah tujuan hidupmu untuk menyuap? Apakah hidupmu hanya untuk sebuah pujian? Apa mungkin hidupmu hanya untuk sebuah pengakuan? hanya diri kita sendiri yang mampu menjawab dimana letak dan keberadaan diri kita. Jangan biarkan kezhaliman atas diri kita, dan jangan diamkan kezhaliman dihadapan mata kita.
Penulis : Anasril Azwar
Editor : Riki Susanto
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
4 Rekomendasi Novel Tentang Olahraga
23 Jun 2024
-
Film “Ipar Adalah Maut” Kisah Nyata Perselingkuhan
18 Jun 2024
-
Mengenal Pabrik Semen Pertama Indonesia Warisan Sejarah UNESCO
14 Jun 2024
-
Film “Perlawanan Lintas Generasi“ Kisah Inspiratif Perjuangan Tolak Tambang Batu Bara
01 Jun 2024
-
Sekda Isnan Pimpin Pembubaran 54 Paskibraka Bengkulu 2023
01 Jun 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
KPU Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Terpilih
09 Jan 2025
-
Ancam Nyawa, Warga Minta 3 Tower SUTT PLTU Teluk Sepang Dibongkar
08 Jan 2025
-
Jelang Musda Golkar, 7 Nama Calon Ketua Mencuat
06 Jan 2025
-
Pelabuhan Pulau Baai Terus Mendangkal, Distribusi Logistik Terancam
27 Dec 2024
-
Ratusan ASN Lebong Gelar Aksi Demo, Tuntut Pembayaran TPP
11 Dec 2024