Sayangkan Tudingan Lembek, Rosha: Gubernur Bekerja Atas Nama Gugus Tugas Covid-19

Gambar

Diposting: 04 Apr 2020

Gubernur Bengkulu, Kapolda Bengkulu, dan Darem 041/Gamas saat memberikan APD ke RSHD Kota Bengkulu beberapa waktu lalu, Poto:Dok/MC



Indo Barat – Aktifis Lumbung Informasi Rakyat, Magdalena Mei Rosha meminta seluruh pihak Manahan diri untuk mengelurakan pernyataan yang meresahkan  di tengah wabah corona yang sedang dihadapi masyarakat. 



“Pertama saya perihatin dengan tudingan yang menyatakan “Gubernur Lembek Tangani Covid-19”. Tudingan itu sangat tedensius dan bernada provokatif, sama sekali tidak memiliki dasar yang kuat dan lebih pada niat untuk pembunuhan character seseorang. Gubernur itu berkerja atas nama Gugus Tugas Covid-19, menuduh gubernur lembek sama dengan memvonis lembek kinerja seluruh personil Gugus Tugas” kata Rosha



Rosha mengatakan, Gugus Tugas Covid-19 di wilayah Bengkulu terdiri dari seluruh unsur mulai dari Gubernur, Polda Bengkulu, Danrem, Rumah Sakit hingga BPBD dan lain-lain. Mereka kata Rosha, berkerja saling terkoordinasi dan memiliki tufoksi masing-masing sesuai dengan regulasi yang ada. 



“Kalau kita menyimpulkan sesutu hanya bertumpu pada satu klausal justru yang timbul subjektifitas, tedensius, dan menghakimi yang ujung-ujungnya menyalahkan orang. Kalau soal relokasi anggaran itu hanya bagian dari kinerja mereka dan saya pikir kapanpun bisa ditinjau sesuai dengan perkembangan dan aturan. 



Mari hitung juga aparat yang berjaga tiap malam, tenaga medis yang stanby 24 jam, personil TNI Polri yang sibuk menjaga keamanan, mereka semua sudah berkerja untuk kita. Banyak instrumen yang harus dijadikan dasar sebelum sebuah penilaian keluar, jangan negatif thingking.



Penanganan wabah ini harus dilandasi dengan regulasi yang kuat tidak boleh bar-bar. Misalnya “kita akan anggaran 200 M”, kita akan lakukan ini, kita akan itu tapi landasan hukumnya nggak ada, kemudian bingung mau apa?, Ini negara isinya manusia bukan kumpulan domba. Seluruh kebijakan yang diambil harus terkoordinasi dengan baik jangan mengikuti ego yang justru menjadikan wabah ini semakin meluas” jelas Rosha



Rosha juga menyinggung persoalan gaji yang tidak disumbangkan, “Paham nggak sih! soal bernegara ini, kenapa seseorang dijadikan pemimpin, kenapa kepala daerah itu lebih berharga goresan tintanya dibanding isi kantongnya. Masyarakat mengharapkan mereka hadir dengan kebijakannya bukan hadir dengan gajinya. 



Sekarang saya tanya berapa gaji yang disumbangkan? Sebanding nggak dengan kebijakan yang telah dibuat gugus tugas? mereka telah berkerja 24 jam penuh, Pak Gubernur, Pak Kapolda, Pak Danrem mereka bahkan turun langsung belum lagi tenaga medis yang harus bertarung nyawa. Hargailah mereka semua jangan main tuding sembarangan.



Kalau kita terus saling tuding di tengah wabah ini yang terjadi justru penanganan wabah ini semakin tidak terkontrol. Gubernur selaku ketua gugus tugas sudah melakukan upaya sesuai dengan regulasi yang ada, mereka berkerja dalam satu kesatuan tidak bisa dinilai parsial begitu” sesal Rosha



Dari awal kata Rosha, seluruh elemen masyarakat telah diimbau untuk bersama-sama bergandengan tangan  memerangi wabah corona. Ia menyayangkan di tengah bencana masih ada orang yang berniat mencari panggung seolah-olah paling benar sendiri. “Diam aja cukup, sudah membantu” kata Rosha 



Reporter: Riki Susanto


Kategori: Metropolitan
Tag: #Covid-19