Rp 19 Miliar Lebih BSS Telah Disalurkan ke Warga Bengkulu

Gambar

Diposting: 26 Feb 2022

Warga antre BSS di PT. Pos Indonesia, Kota Bengkulu, Foto: Dok



Indo Barat - Sejak diluncurkan sepekan lalu PT Pos Indonesia Bengkulu telah menyalurkan sedikitnya Rp 19.3 miliar Bantuan Sosial Sembako (BSS) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) dengan realisasi di Bengkulu sebesar 26,56% dan Curup sebanyak 25,74% dari total KPM.



Executive General Manager (EGM) PT Pos Indonesia Provinsi Bengkulu, Rodi Herawan menjelaskan total KPM yang telah terverifikasi di Provinsi Bengkulu sebanyak 122.407 KPM yang terdiri dari 93.232 KPM terdaftar di Kantor Pos Utama Bengkulu dan sebanyak 29.175 KPM terdaftar di Kantor Pos Curup.



“Pembagian Batch 1 dilaksanakan dari tanggal 20 sampai 26 Februari per Jum’at (25/02/2022) realisasi di Bengkulu sebanyak 24.758 KPM dan di Curup 7.509 KPM. Nah pembagian Batch 2, dimulai pada Minggu (27/02/2022), kami yakin segera terealisasi 100% diakhir Batch 2 ini,” jelas Rodi.



Ia menambahkan selain menyalurkan bantuan senilai Rp 600 ribu, petugas pengantar BSS juga melakukan pemuktahiran data dengan metode face recognition, mengambil foto rumah KPM, pencocokan indentitas diri dan geo tagging. Selain diantarkan langsung, pihaknya juga melayani pengambilan BSS di Kantor Pos dengan memberikan undangan dan jadwal pengambilan. 



“Untuk pengambilan di Kantor Pos kami kirimkan surat undangan melalui RT setempat. Silakan nanti KPM menanyakan undangannya di ketua RT masing-masing. Kemudian yang harus diperhatikan juga wajib membawa identitas diri dan menerapkan Prokes Covid-19,” ujar dia. 



Terpisah, seorang warga Kelurahan Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Wahdania yang mengaku lebih senang menerima BSS dalam bentuk tunai selain dapat dibelanjakan di warung dekat rumahnya, ia juga tak perlu antri lama untuk membeli kebutuhan rumah tangga.



“Tunai seperti ini lebih baik, bisa dibelanjakan di mana saja. Kalau selama ini hanya bisa mengambil barang saja di toko tertentu, jadi harus antri lama. Kalau tunai kami bisa belanja di dekat rumah tak perlu jauh ambil baranya seperti selama ini,” ujar Wahdania yang kesehariannya bekerja sebagai cleaning service.



Editor: Iman SP Noya