Ritual Kenuri Pisang di Bengkulu Selatan, Pantang Makan Sayur Selama 7 Hari

Gambar

Diposting: 18 Feb 2021

Kenuri Pisang warga Desa Gedung Agung, Bengkulu Selatan, Kamis, 18 Desember 2021, Poto: Dok/Yon Maryono



Indo Barat - Upacara tradisional merupakan salah satu bentuk tradisi masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih banyak dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya. Peran upacara adalah untuk selalu mengingatkan manusia berkenaan dengan eksistensi dan hubungan dengan lingkungan masyarakat.  Tujuannya bermacam pula mulai dari doa selamat, tolak bala, atau sekedar wadah silahturahmi. 



Demikianlah yang dilakukan warga Desa Gedung Agung, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan pada Kamis, 17 Februari 2021 lalu. Warga setempat menggelar ritual Kenuri Pisang. 



Ritual yang berlangsung dalam suasana khidmat itu dilakukan warga setempat selaku anak cucu dari keturunan Puyang Ratu. 



Tujuan dari tradisi ini untuk menjalin silahturahmi antara sesama warga terutama anak cucu keturunan Puyang Ratu. Selai itu pula untuk memanjatkan doa untuk meminta keselamatan dan mengabulkan harapan yang diinginkan anak cucu Puyang Ratu. Termasuk penolak bala (penolak malapetaka)



Dikatakan juru kunci keturunan Puyang Ratu, Asluna, ritual diadakan warga setempat setiap satu tahun sekali. Ritual harus rutin diadakan guna mempererat tali silaturahmi anak cucu dari Puyang Ratu. 



“Jadi setiap anak cucu yang datang ke sini itu mereka membawa bakul Beradan, Lemang 2 batang, dan untuk pisang emas sendiri itu setiap keluarga yang membawa Bakul Berasan (Bakul Adat) maka bakul tersebut akan diisi 2 buah pisang emas" kata Asluna.



Setelah dilakukan ritual, Anak cucu Puyang Ratu memiliki pantangan. Mereka belum dibolehkan makan sayur-sayuran dan juga menjemur padi selama 7 hari. 



Reporter: Yon Maryono

Editor: Iman SP Noya