PP Pemuda Muhammadiyah Silahturahmi Kebangsaan dengan Presiden Jokowi

Gambar

Diposting: 24 Jan 2020

Silahturahmi Kebangsaan PP Pemuda Muhammadiyah dengan Presiden Joko Widodo, Jumat, (24/01/2020) Poto: Dok/PP emuda Muhammadiyah



Indo Barat, Jakarta – Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, menerima silahturahmi Kebangsaan dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, silahturahmi dipimpin langsung Ketua Umum Sunanto, akrab disapa Cak Nanto, Jumat, (24/1/2020).  



Menurut Cak Nanto, ada beberapa poin penting menyangkut keislaman dan keindonesiaan yang disampaikan PP Pemuda Muhammadiyah dihadapan Presiden Jokowi, diantaranya soal ekstrimisme dan intoleransi, ekonomi kreatif, dan penanganan kebencanaan. 



Cak Nanto menyebut, ancaman ekstrimisme dan intoleran harus dijawab dengan moderasi Indonesia dan moderasi Islam sebagai ruang kebajikan dan kearifan sosiologis dan antropologis yang holistik sebagai jalan baru menghadapi radikalisme. 



Moderasi menurutnya, adalah jantung keadaban yang akan menempatkan agama sebagai ajaran yang positif dan memiliki fungsi penting dalam kehidupan keindonesiaan serta menjadi sumber nilai utama yang fundamental berfungsi sebagai kekuatan yang luhur dan memuliakan kemanusiaan. 



Karena itu, Cak Nanto berharap, pendekatan moderasi Islam harus menjadi arus utama dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia di Indonesia dan dunia. 



“Program kerja, PP Pemuda Muhammadiyah dalam waktu dekat akan mengadakan silaturahmi Pemuda Indonesia untuk merumuskan langkah kerja moderasi Islam di Indonesia. Karena ini bangsa muda, maka perlu dirawat, kalau perlu juga diruwat” kata Cak Nanto 



Selanjutnya berkenaan dengan ekonomi kreatif, Cak Nanto mengatakan, sektor ekonomi kreatif telah memberikan kontribusi kurang lebih sebesar 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional, untuk itu, Pemuda Muhammadiyah akan melakukan pendampingan 10.000 UKM yang berbasis dusun. 



“Saat ini generasi milenial mendominasi bisnis kreatif di Indonesia, dengan rataan 80% dari 1,6 juta industri kreatif yang ada, karena para pelaku ekonomi kreatif rata –rata dalam usia 20 sampai 40 tahun dengan berbagai macam bidang usaha yang mereka geluti. Disini posisi penting kerja ekonomi Pemuda Muhammadiyah menjadi tulang punggung ekonomi nasional untuk Indonesia Maju” jelasnya



Dihadapan presiden Cak Nanto juga menyampaikan peristiwa kebencanaan mulai dari kebakaran hutan, banjir, dan tanah longsor dan lain-lain yang perlu menjadi perhatian bersama. Salah satu penyebab terjadinya bencana sambung Cak Nanto, adalah adalah kerusakan alam yang kita buat sendiri oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk merawat lingkungan sebagai mitigasi awal bencana. 



Ditambahkannya, soal penanganan dan bantuan kemanusiaan korban bencana yang melanda di sejumlah daerah Indonesia, pemuda muhammadiyah selalu menjadi garda terdepan dan terorganisir selain dari institusi negara. Pemuda Muhammadiayh aktif bergerak melalui KOKAM dengan bekerjasama dengan MDMC, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), dan Lazismu 



“Bergerak aktif dalam misi kemanusiaan tanggap darurat bencana. Salah satu bentuknya adalah Warung Fastabiq yang ketika terjadi bencana difungsikan sebagai dapur umum untuk membantu para korban terdampak bencana, dan ketika tidak ada bencana melayani masyarakat miskin setiap hari Jum’at” ujar Cak Nanto



Reporter: Riki Susanto

Editor: Freddy Watania