Petakan Kondisi Kemiskinan Ekstrem, Pemdes Suka Damai Gelar Survei

Gambar

Diposting: 09 Feb 2023

Pjs Kades Suka Damai dan rombongan kunjungi rumah warga, Foto: Dok



Interaktif News - Penurunan angka kemiskinan terus menjadi program prioritas bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong. Program ini melibatakan seluruh stakeholder termasuk pemerintah desa. 



Kamis, (09/02/23) Desa Suka Damai, Kecamatan Lebong Tengah menggelar survei kemiskinan ekstrem warga desa setempat sebagai bagian dari program turunan Pemkab Lebong.



Survey digelar guna memetakan kondisi terkini kemiskinan ekstrem di Desa Suka Damai.



Survey dipimpin langsung Pjs Kades Suka Damai, Gunawan dan didampingi Kapolsek Lebong Tengah, Bhabinsa, Babinktibmas, perwakilan dari Kecamatan Lebong Tengah, Perangkat Desa dan BPD Desa Suka Damai.



Gunawan mengatakan, selain stunting dan ketahanan pangan, kemiskinan ekstrem juga termasuk program utama pemerintah.



"Sesuai intruksi dari pemerintah pusat melalui Bupati Lebong bapak Kopli Ansori bahwa pemerintah desa harus ikut memberantas kemiskinan ekstrem, 

Untuk itu saya bersama jajaran pemerintahan desa Suka Damai langsung action turun ke lapangan untuk survey" ungkap Gunawan.



Disela survei Kades Suka Damai juga berkunjung ke salah satu rumah warga yang memiliki balita 4 tahun yang sudah sakit selama 3 tahun.



" Hari ini juga kita mengunjungi Muhamad Arsya yang berusia 4 tahun. Balita ini sudah masuk 3 tahun sakit dan selama itu juga belum ada penanganan, untuk itu kami dari pemdes hari ini juga mengajak dari pihak dinas kesehatan, juga dari Puskesmas Semelako untuk mengecek langsung kondisi anak Muhammad Arsya" jelas Gunawan.



Muhamad Arsya merupakan anak dari pasangan Andi Suhanda (37) dan Demi Yunita (30).  Menurut Demi Yunita, kelainan pada anaknya sudah terlihat sejak usia 10 bulan.



"Kondisi anak kami Arsya pada usia 6 bulan sempat kejang ketika menangis dan juga pernah terjatuh dari ayunan, pada tahun 2022 kami sempat bawa ke dokter syaraf namun dikarenakan keterbatasan biaya kami tidak lanjutkan" kata Demi Yunita.



Sementara itu, menurut dr. Felisia, berat dan tinggi badan Arsya seimbang. Namun, untuk lebih lanjut akan dikonsultasikan ke dokter spesialis anak.  



"Dari hasil pemeriksaan tadi, diduga mengalami (celebral palsy) gangguan tumbuh kembang pada anak yang ditandai dengan kesulitan dalam menggerakkan otot pada organ tubuhnya, tapi untuk lebih lanjutnya akan kita konsultasi kan ke dokter anak dan dilakukan fisioterapi lebih lanjut" ujar  Felisa



Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rahcman melalui sekretaris Dinkes Kusrin menjelaskan, pihaknya akan segera membantu menerbitkan Kartu BPJS untuk Muhamad Arsya.



"Kita akan segera bantu menerbitkan kartu BPJS-nya agar sesegera mungkin dapat dipergunakan untuk keperluan pengobatan Muhammad Arsya" tutup Kusrin



Reporter: Maya Fitria