Penerapan E-TLE di Bengkulu Butuh Dukungan Anggaran

Gambar

Diposting: 25 Mar 2021

Kapolda Bengkulu Irjen Pol Teguh Sarwono (kanan) bersama Wagub Bengkulu Rosjonsyah (kiri) saat mengikuti Launching E-TLE di  di Gedung Comand Center Polda Bengkulu, Selasa, 23 Maret 2021, Foto: Dok



Indo Barat – Elektronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) masuk dalam program 100 Hari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Namun, program itu belum sepenuhnya bisa diterapkan di Bengkulu lantaran masih banyak kendala terutama dukungan infrastruktur dan anggaran.



Disampaikan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Teguh Sarwono saat ini Polda Bengkulu tengah menyiapkan  rencana untuk menggunakan E-TLE  ini namun, diakuinya masih banyak kendala terutama pada sarana dan prasarananya serta anggaran yang tersedia.



Saat ini, jelas Kapolda, sudah ada CCTV untuk melihat situasi kota Bengkulu tapi kemampuan CCTV masih terbatas sehingga tidak mampu melihat secara keseluruhan karena belum bisa zoom.



"Ada 50 titik dan perlu diganti semua, untuk itu perlu dukungan dari pemerintah provinsi dan kota. Kita berharap menjadi pilot project-nya, karena provinsi tetangga kita sudah ada. Inilah harapan kita agar provinsi kita tidak tertinggal, setidaknya minimal sejajar dengan provinsi lainnya" ungkap Kapolda,



Menanggapi itu, Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menyatakan, pemerintah Provinsi Bengkulu siap untuk mendukung program Kapolri di bidang Lalulintas. Pemprov akan memberikan dukungan penuh ke Polda Bengkulu agar bisa memiliki fasilitas E-TLE.



"Untuk mewujudkan E-TLE di Polda Bengkulu ini kita akan bersama-sama menalanginya, karena E-TLE ini semuanya memakai teknologi yang tentunya memerlukan fasilitas yang memadai. Apa yang direncanakan oleh Ditlantas Polda Bengkulu untuk mewujudkan E-TLE ini, nanti kita suport," sebut Wagub Rosjonsyah, usai mengikuti Launching E-TLE Presisi Tahap I secara virtual, di Gedung Comand Center Polda Bengkulu, Selasa (23/3/2021).



Lebih lanjut dikatakan Wagub Rosjonsyah, E-TLE ini manfaatnya sangat luar biasa terutama bagi masyarakat pengguna jalan, karena sistem ini tidak ada kontak langsung antara petugas dan pelanggar karena semuanya sistem elektronik.



"Karena ini semua memakai teknologi maka kita akan anggarkan dalam APBD Provinsi Bengkulu nantinya" sebut mantan Bupati Lebong ini.



Rosjonsyah tidak menampik jika dalam mewujudkan E-TLE di Polda Bengkulu ini bakal menggunakan anggaran yang besar. Namun, dirinya optimis jika semua stakeholder mau ikut bersama-sama mendukung program Kapolri tersebut, maka apa yang diinginkan dapat terwujud.



"Nanti akan saya laporkan kepada gubernur untuk kita rapatkan kembali. Anggaran itu terasa besar kalau kita sendiri yang menanggulanginya tapi kalau bersama-sama maka itu tidak besar rasanya" tegas Rosjonsyah.



E-TLE ini dilaunching secara resmi oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua MA, Kajagung, dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, di Gedung RTMC Korlantas Polri, yang diikuti seluruh Polda dan Forkompinda Provinsi dan kota se -Indonesia secara virtual.



E-TLE kata Kapolri dimaksudkan untuk menekan angka pelanggan lalulintas dan diharapkan dapat mewujudkan kenyamanan dan keamanan dalam berlalulintas.



"E-TLE  ini juga sesuai instruksi presiden agar Polri dapat menegakkan hukum berbasis tekhonologi informasi," ujar dia. 



Sesuai dengan fungsinya, E-TLE ini mampu merekam 10 pelanggaran lalulintas serta mendeteksi secara dini berbagai pelanggaran lalulintas.



"Sebelumnya sifatnya parsial dan sekarang secara nasional di 224 titik E-TLE dari 12 Polda dengan 2.030 CCTV yang tersebar. Mudah-mudahan semuanya dapat terwujud untuk seluruh wilayah Polda di Indonesia" harap dia. [***]