Pemuda Muhammadiyah Bengkulu Deklarasi Tolak Radikalisme dan Intoleran

Diposting: 10 Sep 2020
Foto/Dok: Irfan Arief
Indo Barat - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Bengkulu didukung Polda Bengkulu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menggelar diskusi publik sekaligus mendeklarasikan "Dukung Pemilu Damai 2020, Tolak Radikalisme dan Intoleran, Kamis (10/09/2020) di Kuala View Hotel kota Bengkulu.
Tetap mengedapankan protokol kesehatan, kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni, Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Teguh Sarwono, M. Si, Pengamat Politik Universitas Hazairin, Dr. Rahimandani, MA dan Darlinsyah, S. Pd Komisioner KPU serta diikuti Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Bengkulu, Nadi Hariansyah mengatakan bahwa diselenggarakannya kegiatan tersebut sebagai bentuk wujud dukungan serta support Angkatan Muda Muhammadiyah kepada pihak-pihak terkait untuk tetap konsisten mensukseskan dan menciptakan Pilkada damai dan jauh dari kecurangan-kecurangan.
"Alhamdulillah kegiatan yang dirancang oleh pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah hari ini berjalan dengan baik, kegiatan diskusi publik dan deklarasi "pilkada bermartabat, stop intoleransi-radikalisme" disambut baik oleh Polda Bengkulu dan KPU provinsi Bengkulu, bahkan dari Polda dan KPU siap menjadi pemateri sehingga menambah semaraknya kegiatan ini, "ujar Nadi.
Lanjutnya, Dua hari sebelum kegiatan ini terlaksana PWPM Bengkulu juga telah membagikan beras kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. " Semoga rangkaian kegiatan yang kami lakukan ini bermanfaat, menginspirasi dan yang paling penting semoga kegiatan ini diridhai oleh Allah SWT, " imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikannya Nadi, dalam waktu dekat ini seluruh pimpinan daerah pemuda Muhammadiyah juga akan melaksanakan kegiatan deklarasi serupa.
" Untuk lebih menyemarakkan lagi kampanye "pilkada bermartabat, stop intoleransi-radikalisme" pimpinan daerah kami akan melaksanakan kegiatan serupa di daerah masing-masing tentunya dengan konsep yang diinovasi sehingga demokrasi di provinsi Bengkulu ini berjalan sebagaimana mestinya sesuai harapan khalayak banyak, "sampai Nadi.
Disamping itu, berkaitan dengan Pilkada 2020, persimpangan paham rawan terjadi. Hal ini disampaikan Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah S.Pd, M.Si. Menurutnya, masa-masa seperti itu rawan akan munculnya intoleran bahkan hingga radikalisme.
"Kita lakukan sosialisasi tahapan-tahapan Pilkada. Sehingga terhindar dari radikalisme dan intoleran nantinya. Tujuannya Pilkada di Bengkulu punya integritas sehingga menghasilkan pemimpin yang diterima masyarakat," kata Darlin.
Ditambahkannya, sosialisasi ini salah satunya melibatkan pemuda sebagai agen agen. Bukan hanya pemahaman untuk diri mereka sendiri, namun juga menyebar pemahaman kepada lingkunganya. Sekaligus menyampaikan bahwa Pilkada ini harus mematuhi protokol kesehatan.
"Juga memberi edukasi politik bahwa dengan ikut mencoblos maka juga ikut membantu memilih pemimpin yang diharapkan," tambahnya.
Sementara itu, berkaitan dengan antisipasi terjadinya konflik di tempat pemungutan suara nanti. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak keamanan. Baik dengan TNI maupun jajaran Polda Bengkulu.
"Kita juga berkoordinasi dengan pihak Polda Bengkulu dan TNI. Keamanan kita juga dibuat nyaman oleh Polda Bengkulu," ujar Darlin.
Selain itu, KOMBES POL Dede Alamsyah juga memastikan pihaknya mendeteksi bahwa Kota Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki indikasi rawan konflik saat Pilkada. Hasil ini dilihat melalui melalui pemetaan daerah rawan konflik.
"Kota Bengkulu cukup rawan terjadi konflik yang berkaitan dengan pilkada. Salah satu penyebabnya adalah banyak agenda Pilkada yang digelar di Kota Bengkulu. seperti pemeriksaan kesehatan bakal calon," jelasnya.
Selain itu, indikasi penyebab rawan terjadinya konflik Pilkada di Kota Bengkulu adalah banyaknya jumlah mata pilih di Kota Bengkulu. Sehingga potensi kecurangan dalam pilkada juga semakin terbuka.
"Dalam hal ini, kami pun telah bersiap dengan menurunkan personil yang dibutuhkan. Untuk mencegah terjadinya konflik," pungkasnya.
Pantauan media ini, setelah acara deklarasi, pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah Provinsi Bengkulu juga membagikan masker kepada tamu undangan yang hadir dan para pedagang di Pantai panjang kota Bengkulu serta warga sebagai wujud komitmen pihaknya untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Reporter: Mahmud Yunus
Editor : Iman SP Noya