Pansus Sidak, Banyak yang Tak Sesuai RKB

Diposting: 30 Apr 2020
Foto/Dok: Repi Pratomo
Indo Barat - Untuk memastikan terealisasi atau tidaknya anggaran belanja tidak terduga (BTT) penanganan Covid-19 di Bengkulu Utara. Pansus pengawasan anggaran penanganan Covid-19 DPRD Bengkulu Utara lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik, Senin (27/4).
Sidak dimulai dari posko tugas percepatan penanganan Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD), Dinas Sosial, dan Wisma isolasi serta karantina. Dilokasi, Rombongan Pansus mendapati beberapa temuan diluar ekspektasi lantaran beberapa sarana prasarana penunjang yang ada di dalam RKB tidak berada ditempat.
Diungkapkan oleh ketua pansus Febri Yurdiman, pihaknya pertama sekali mengkroscek barang yang dibelanjakan dinas Kominfo untuk kebutuhan social distancing.
"Kami pikir pembelian peralatan kantor oleh Kominfo yang berupa alat teleconference,Laptop,Smartphone,Genset dan TV LED itu untuk kebutuhan posko tim gugus.Ternyata barang tersebut ditempatkan secara terpisah.Tapi yang jelas,tindakan yang dilakukan oleh dinas Kominfo tersebut tidak termaktub dalam instruksi presiden dan peraturan pemerintah yang ada lebih detilnya hal tersebut masih dalam pengkajian kami,"ungkap Febri.
Selain itu, untuk memastikan bantuan sembako dari dinas Sosial terealisasi secara baik dan tepat, pihaknya akan mengcroscek langsung pada masyarakat penerima bantuan.
"Di Dinsos,kita cuma ambil data penerima bantuan menurut pihak Dinsos mereka sudah menyalurkan sembako senilai 263 juta rupiah. sembako tersebut telah disalurkan untuk ODP dan Notifikasi. Kami hanya ingin memastikan bantuan yang sudah tersalurkan tersebut tidak tumpang,"imbuhnya.
Menariknya,saat rombongan pansus sidak ke Wisma atlit yang digunakan sebagai wisma isolasi dan karantina. mereka tidak menemukan tempat tidur,kasur,sprei dan bantal baru seperti yang tertera RKB.
"Yang jelas tempat tidur dan kasur itu masih aset lama wisma atlit (Dispora) dan sebagian aset dinsos, jelas tidak sesuai RKB. menurut kepala Dinas Kesehatan peralatan tidur yang baru masih berada di gudang. kita ingin bersama-sama melihat langsung barang bernilai jutaan rupiah terebut di gudang, tapi gudangnya terkunci tidak bisa dibuka. Insya Allah lain waktu kita cek lagi,"pungkasnya.
Terakhir, Febri menegaskan dalam waktu dekat tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menyampaikan rekomendasi pada aparatur penegak hukum.
Reporter: Repi Pratomo
Editor: Iman SP Noya