Imbas Pilgub, Posisi Ketua Pemuda Pancasila Rahmat Riyanto Digoyang

Gambar

Diposting: 23 Mar 2021

Deno Andeska Marlandone, Foto: Dok



Indo Barat – Posisi Ketua Majelis Pemuda Pancasila Pancasila Provinsi Bengkulu yang  kini dijabat Rahmat Riyanto digoyang kader lantaran tindakannya yang disebut melawan AD/ART. 



Tindakan Rahmat yang pada pilgub lalu menginstruksikan kader PP untuk mendukung salah satu kandidat paslon Gubernur Bengkulu Agusrin-Imron yang telah dinyatakan kalah tidak melalui rapat pleno. 



Manuver Rahmat diawali dengan menunjuk Hendri yang juga sekretaris MPW PP Provinsi Bengkulu untuk menjadi caretaker MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu. 



Hendri hanya dijadikan alat untuk melakukan mobiliasi dukungan politik kader PP kepada paslon Agusrin-Imron 



"Hasil pleno tidak disebarluaskan ke pengurus dibawah, tiba-tiba mereka minta kita patuh mendukung  pasangan calon tertentu, kita tahu Pak Rahmat itu PNS, jadi tidak mungkin berani menunjukkan hasil pleno MPW karena jelas melanggar sumpah jabatan dia sebagai PNS.



Dan kini berani-berani dia melanggar kedua kalinya, hal ini tentu bertentangan dengan AD ART Pemuda Pancasila dan tidak beretika. Dia pikir Pemuda Pancasila ini milik dia, milik dinas PUPR?" kata Deno, kader dan Waka I MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu, Senin, (22/03/2021)



Deno menambahkan, penunjukkan Plt Ketua MPC PP juga tidak beretika. Saat itu MPC PP Kota Bengkulu sedang berduka atas wafatnya ketua Erlan Oktriandi. 



"Tanpa basa-basi, tiba-tiba ditunjuk Plt, padahal Pengurus MPC masih banyak yang aktif dan kita masih dalam suasana duka, dan kini tiba-tiba dia (MPW) menunjuk caretaker padahal MPC PP Kota Bengkulu ini paling aktif, ada PAC, ada ranting, dibanding MPC lainnya yang jelas-jelas sebagian cuma ada SK saja"  kata Deno.



Deno menjelaskan, berdasarkan SK Caretaker yang diterima pengurus, disebut MPC PP Kota Bengkulu 

terhitung tanggal 22 Maret 2021 telah dicaretakerkan.



"Ini penghinaan, pengurusnya ada, kader dan anggotanya ada ratusan, kok dicaretakerkan, lucu, apa mentang-mentang Pak Sekretaris MPW yang ditunjuk jadi Ketua Carekater kini jadi Anggota Dewan Kota hasil PAW, kami selama ini membiayai MPC PP Kota Bengkulu secara swadaya selama ini, tidak perlu pejabat untuk menghidupkan Pemuda Pancasila" terang Deno.



Deno mengaku heran, ditunjuk caretaker untuk melaksanakan Muscablub sedangkan daerah lain MPC banyak tidak aktif dibiarkan saja. MPC PP Kota Bengkulu yang jelas-jelas aktif malah dicaretakerkan.



Hal yang senada disampaikan Aurego Jaya, Wakil Ketua MPC PP Kota Bengkulu, pihaknya dan seluruh jajaran kader dan anggota Pemuda Pancasila Kota Bengkulu bersiap melakukan perlawanan.



"Hal-hal begini sudah biasa kita lalui, mungkin Pak Rahmat pengen kita unjuk gigi melawan beliau, kita buktikan saja nanti, tindakan Pak Rahmat dan kroninya ini harus dilawan. Dia pikir Bengkulu ini punya dia, kita ini kader yang berproses, bukan bawahan dia, bukan honorer dia, itu wajib dia camkan" ujar 

Aurego. [***]