Gubernur Rohidin Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Korban Diterkam Buaya

Gambar

Diposting: 24 Feb 2022

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama rombongan saat mengunjungi rumah duka di Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Rabu, 23 Februari 2022. Foto/Dok



Indo Barat - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko, akibat diterkam buaya dan tenggelam di aliran Sungai Selagan Kabupaten Mukomuko, Senin lalu (21/2/2022).



Hal tersebut disampaikan Gubernur Rohidin saat hadir di rumah duka korban meninggal dunia, di Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Rabu (23/2/2021).



Dikatakan Gubernur Rohidin, tindak lanjut dari kunjungan bersama jajaran Pemprov Bengkulu, dalam waktu dekat akan dilakukan langkah strategis bersama BKSDA Bengkulu. Salah satunya melakukan upaya observasi dan relokasi buaya di sekitar aliran sungai.



"Karena buaya ini termasuk hewan yang dilindungi oleh undang-undang. Maka tadi saya meminta kepala desa setempat membuat surat laporan ke BKSDA dan diteruskan kepada gubernur, terkait langkah-langkah strategis yang perlu diambil," ujar Gubernur Rohidin.



Terlebih lanjut Gubernur Bengkulu ke-10 ini, kelestarian buaya harus tetap terjaga dan di lain pihak keselamatan masyarakat setempat juga terjamin.



"Ini dalam rangka satu sisi kita menjaga kelestariannya (buaya), tapi di sisi lain itu mengamankan keselamatan masyarakat yang sebagian besar menggantungkan mata pencaharian di sungai tersebut," imbuhnya.



Dalam kesempatan itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu menyampaikan tali kasih kepada keluarga korban.



Adriadi selaku adik korban menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Bengkulu yang telah bersilaturahmi sekaligus menyampaikan bantuan kepada keluarganya. 



Dirinya berharap ada langkah kongkrit dari pemerintah daerah dan pihak terkait, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.



"Kami berharap ada penanganan serius dari Pemda Kabupaten Mukomuko maupun Pemprov Bengkulu. Karena selama ini di aliran Sungai Selagan itu tempat kami mencari nafkah, baik itu mencari lokan maupun aktifitas lainnya," kata Adriadi.



Editor: Alfridho AP